Sukses

3 Korban Ledakan Gudang Amunisi TNI AL Masih Kritis

Politisi PDIP ini mengatakan, 1 di antara 3 korban ledakan belum lewat masa kritisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 3 korban ledakan gudang amunisi milik komando pasukan katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut yang dirawat di Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo masih kritis. Ketiganya kini sedang dirawat secara intensif.
    
"Tadi sudah menjenguk di RS Mintohardjo. Disini perlu mendapatkan perhatian masih ada 3 yang dalam status kritis," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin saat mendatangi Rumah Sakit Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2014).

Politisi PDIP ini mengatakan, 1 di antara 3 korban ledakan belum lewat masa kritisnya. "Masih belum lewat, belum stabil. Kalau nanti sudah stabil nanti akan dilakukan operasi," kata dia.

TB Hasanudin menambahkan, kondisi korban lainnya yang di rawat di Mintohardjo ini, sudah berangsur membaik. "Sisa 22 sudah cukup kondusif tidak terlalu parah. Mungkin ada yang bisa kembali beberapa hari," tandas dia.

Kepala Dinas Kesehatan AL Laksamana Pertama Nelson Pandaleke mengatakan, 3 korban yang kritis tersebut antara lain, Kopral Satu Midi, Sersan Satu Laurence, dan Sersan Pertama Asep Setiawan.

Gudang amunisi Kopaska TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara meledak pada Selasa 5 Maret 2014 kemarin sekitar pukul 10.30 WIB.

Penyebab ledakan di gudang amunisi tersebut diduga karena korsleting listrik. Api yang ditimbulkan dari hubungan arus pendek itu membuat amunisi yang tersimpan menjadi panas dan meledak.

Akibat ledakan tersebut, sebanyak 87 orang menjadi korban, dan 1 di antaranya meninggal dunia yaitu Sertu Imam Syadi'i (45), dan lainnya luka-luka. Korban luka parah dibawa ke Rumah Sakit AL Mintohardjo di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. (Shinta Sinaga)