Liputan6.com, Jakarta - Hakim konstitusi yang baru saja terpilih, Aswanto berjanji akan menegakkan budaya malu di lembaga yang akan ditempatinya. Rektor Universitas Hasanuddin Makassar ini mengaku tidak akan terjerembab dalam godaan suap seperti kasus yang menjerat mantan Ketua MK, Akil Mochtar.
"Saya kira, budaya malu perlu ditegakkan," kata Aswanto saat ditemui seusai rapat paripurna di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Dengan mimik serius Aswanto berujar, dirinya siap untuk mengundurkan diri dari jabatan hakim konstitusi apabila terbukti melakukan tindak pidana korupsi atau suap.
"Saya tidak akan takabur. Tapi dengan dukungan, dorongan, dan pengawasan teman-teman media, insya Allah ketika ada kesalahan saya, tidak perlu diperiksa, cukup saya mengundurkan diri," janjinya.
Aswanto adalah satu dari 11 calon hakim konstitusi yang mengikuti seleksi di Komisi III DPR. Tim pakar seleksi kemudian merekomendasikan 4 nama calon termasuk Aswanto. Aswanto dan Wahiduddin Adams kemudian terpilih menjadi hakim konstitusi berdasarkan hasil pemungutan suara di Komisi III DPR.
Keduanya akan mengisi kursi hakim konstitusi yang kosong setelah mantan Ketua MK Akil Mochtar ditahan KPK terkait kasus suap sengketa pilkada dan Harjono yang pensiun pada Maret 2014. (Ismoko Widjaya)
Baca juga: