Sukses

Gadis 'Java Jazz' Dikenal Supel dan Ramah

Bukan kenakalan yang diingat, melainkan keramahan dan tutur kata lembut Ade Sarah Angelina Suroto. Gadis bergelang `Java Jazz`.

Liputan6.com, Jakarta - Kehilangan tak hanya dirasakan keluarga Ade Sarah Angelina Suroto. Rasa itu juga dirasakan para tetangga yang tinggal di sekitar rumahnya. Bukan kenakalan yang diingat, melainkan keramahan dan tutur kata lembutnya.

"Dia itu ramah, supel, nggak neko-neko kalau di sini," kata tetangga Iwan di kediamannya, Kamis (6/3/2014)

Sosok Sarah juga begitu berbekas diingatan Iwan. Sebab Iwan memiliki anak yang seusia dengan Sarah. Yang kelahirannya hanya berbeda tanggal.

"Saya sudah anggap sebagai anak saya sendiri. Karena dia di sini memang sudah dari kecil," lanjut Iwan.

Mahasiswa Universitas Bunda Mulya itu memang terkenal jarang keluar rumah atau bercengkrama dengan tetangga. Saat keluar rumah, dia hanya sekadar jajan atau kuliah.

"Kalau lewat pasti negor. Suka saya godain 'dari mana Saroh', dia jawab, 'nama saya Sarah mas'," kenang iwan.

Kedekatan itu membuat warga sangat kaget, dengan kabar kepergian Sarah. Bahkan, semalam warga mengaku tidak bisa tidur karena terbayang sosok Sarah.

"Pas dengar kabar itu, malamnya warga pada cerita nggak bisa tidur inget Sarah," tutupnya.

Kini, sosok periang itu sudah tidak ada lagi. Jenazah Sarah disemayamkan di rumah duka RSCM, Jakarta Pusat. Keluarga rencananya memakamkan Sarah Jumat 7 Maret 2014 sekitar pukul 11.00 WIB. (Oscar Ferri)

Baca Juga:

Mantan Pacar si Pembunuh Mahasiswi Bergelang `Java Jazz` Dibekuk

Gadis Bergelang `Java Jazz` Hilang Sejak Senin Sore

Mahasiswi Muda Bergelang `Java Jazz` Dimakamkan Besok

Video Terkini