Liputan6.com, Jakarta Pintu gerbang Pangkalan Utama TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara kini dijaga ketat. Pintu gerbang ini merupakan salah satu akses menuju gudang amunisi TNI AL di Pondok Dayung setelah menyeberang dengan kapal sekitar 10 menit.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (6/3/2014), penjagaan diperketat pasca terjadinya ledakan di gudang senjata milik Korps Pasukan Katak (Kopaska) dan Unit Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Unit Fasharkan)
Hingga malam tadi, tim gabungan TNI Angkatan Laut dan tim laboratorium forensik Polri masih terus menyelidiki penyebab ledakan di gudang amunisi milik TNI AL ini.
Ledakan yang terjadi pada Rabu, 5 Maret sekitar pukul 10.30 WIB di gudang amunisi milik TNI Angkatan Laut di Pulau Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara menyisakan kerusakan parah. Atap-atap perkantoran di lokasi ini hancur dan berlubang.
Kuatnya getaran akibat ledakan gudang amunisi ini juga menyebabkan sejumlah bangunan rusak, terutama kaca-kaca jendela yang pecah berantakan. Padahal lokasi bangunan yang rusak berjarak sekitar 3 kilometer.
Kondisi di dalam lokasi kejadian sendiri sangat parah. Bangunan gudang yang menjadi tempat penyimpanan amunisi luluh lantak dan hanya menyisakan kerangka bangunan.
Dalam insiden tersebut, sebanyak 91 prajurit TNI mengalami luka-luka dan 3 diantaranya masih dalam kondisi kritis di ruang ICU RSAL Mintoharjo.
Kejadian ini pun merenggut nyawa seorang prajurit atas nama Sertu Imam Syafei. Korban yang gugur dalam tugas mendapat penghargaan keniakan pangkat 1 tingkat dari Markas Besar TNI Angkatan Laut menjadi Serka Anumerta Imam Syafei. (Tanti Yulianingsih)
Baca juga:
70% Gedung Pusdik Polair Rusak Akibat Ledakan Gudang TNI AL
Baca Juga
Korban Ledakan Gudang Amunisi di RSAL Mintohardjo 29 Orang
Advertisement