Liputan6.com, Jakarta Ade Sara Angelina Suroto ditemukan tewas di Tol Bintara, Bekasi, Jawa Barat, Rabu 5 Maret. Mahasiswi berusia 19 tahun itu diduga dibunuh oleh mantan pacarnya, Ahmad Imam Al Hafitd.
Polisi menangkap Hafitd (19) saat sedang melayat jenazah Sara di Rumah Duka RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014) pukul 16.00 WIB. Selang sejam kemudian, polisi juga menciduk Assyifa Ramadhani (19) di kawasan Jakarta Pusat. Berdasar akun Twitter keduanya, kemungkinan Hafitd dan Assyifa berpacaran.
Keduanya kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya. Meski begitu, sejauh ini belum ada peningkatan status tersangka terhadap Hafitd dan Assyifa.
Advertisement
Kematian Sara sangat mengagetkan pihak keluarga. Apalagi, sebelum jenazahnya ditemukan, Sara diketahui sudah tidak ada kabar dan menghilang sejak Senin 3 Maret 2014.
Rasa kehilangan juga dirasakan oleh salah seorang sahabatnya, Ella. Melalui blognya, Ella menuliskan 'Surat Cinta' untuk Sara.
Dalam surat itu, Ella menuliskan rasa terima kasih dan ucapa syukur bisa mengenal Sara. Ella juga tak lupa mendoakan Sara semoga tenang di sisi-Nya.
Berikut petikan utuh surat cinta untuk Sara dari Ella yang dikutip Liputan6.com dari blognya http://setengahlimasore.blogspot.com.
Surat Cinta Untuk Sara
Untuk yang dikasihi, Sara.
Ada terima kasih untukmu yang terkirim dari Bandung. Dia mengudara ke Jakarta sekarang, bersama rindu dan susunan doa yang terlalu banyak jumlahnya.
Ada sesal untukku, dan segala waktu yang pernah aku punya. Denganmu, kurang lama rasanya untuk terus menertawakan dunia dengan segala kemelutnya.
Ada bahagia untukmu sebab pernah mengenal. Maha agung Tuhan memberi ijin untukku sempat berteman dengan malaikat yang masih Ia sembunyikan sayapnya.
Ada sepucuk surat dariku, kelak sesampainya nanti di Surga, mungkin akan kau baca. Maha ajaib Tuhan, kau kini aman dalam pelukanNya. TanganNya yang penuh kemenangan sudah menyelamatkan satu lagi Mahakarya.
Sebagai teman yang pernah mengisi bangku kosong di sebelahmu saat sekolah dulu, ini kusampaikan pesanku untuk jiwamu yang sedang dalam perjalanan, serta untuk ragamu yang sedang beristirahat dalam tidur lelap yang panjang.
Sara, selamat menikmati perjalananmu nanti, di dalam peti, mungkin agak sempit ya. Sudah berapa kali aku bilang, kau terlalu tinggi, untung saja kau tidak gemuk, kalau iya pasti jadi jauh lebih sempit.
Sara, kalau beberapa bulan lagi di pusaramu ditumbuhi rumput dan bunga liar, kau harus tau itu tumbuh dan akan terus tumbuh meski di basmi, ada air mataku yang kiranya membuat mereka tumbuh subur. Setidaknya ada bagian dariku, yang ada di rumah barumu.
Sebentar lagi Tuhan menggenapkan janjiNya, tidak lagi sayapmu Ia sembunyikan.
Terbang Sara, terbang yang jauh. Sampaikan salamku untuk Tuhan karena aku tahu kau pasti bertemu.
Tuhan, terima kasih, syukur ada di lubuk hati ini meski masih nyeri dari ujung kepala hingga ujung kaki, meski masih bergetar setiap hendak menyebutkan nama Sara dalam setiap bisikan. Terima kasih karena aku boleh merasakan berkawan dengan malaikat, sekarang aku bisa bilang kepada semua orang kalau aku tidak takut mati, aku punya teman malaikat di Surga sana.
Tuhan, aku titip Sara. Sara, terimakasih sudah pernah menoreh sejarah dalam hidupku. Ampuni mereka yang menjadi sebab kepergianmu yang kadang aku pun masih sulit untuk terima.
Dalam cinta, aku bergeming.
Dalam doaku, namamu teriring,
Selamat jalan Ade Sara Angelina Suroto
Your ex-chairmate,
with love from deepest heart,
Ella (way you call me, Sar).
(Tanti Yulianingsih)
Baca Juga: