Liputan6.com, Makassar - Aparat Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar membekuk 2 pelaku pelempar bom molotov ke posko pemenangan Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR Partai Demokrat, Aliyah Mustika Ilham yang terletak di Jalan Abu Bakar Lambogo, Makassar. Keduanya ditangkap di tempat terpisah, setelah dalam pengejaran polisi 2 hari terakhir.
Kedua pelaku, yakni Yogi Pranata (16), tukang potong ayam yang tinggal di Jalan Kerung-kerung, dan Sulkarnaen (18) warga Jalan Veteran Selatan. Polisi berhasil meringkus mereka berdasarkan keterangan sejumlah saksi pada saat kejadian.
Baca Juga
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi Gani Alamsyah mengatakan, penangkapan terlebih dahulu dilakukan terhadap Sulkarnaen di Jalan Veteran Selatan sekitar pukul 03.00 Wita dini hari.
Advertisement
"Sulkarnaen ditangkap saat terjaring razia sedang membawa anak panah di depan Pasar Maricayya," kata Gani di Mapolrestabes, Jalan Ahamad Yani, Makassar, Kamis (6/3/2014).
Setelah diinterogasi, ia mengakui perbuatannya dan memberikan info keberadaan rekan lainnya. "Yogi kami tangkap setelah ada keterangan dari Sulkarnaen, anggota Reskrim menangkap Yogi dirumahnya dan diamankan beberapa anak panah," ucap dia.
Hasil pemeriksaan Sulkarnaen mengakui, jika dirinya bersama Yogi berboncengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna merah. Pada saat melakukan pelemparan, dirinya mengendarai motor dan Yogi bertindak sebagai pelempar bom.
Pelaku juga mengungkapkan maksud melemparkan molotov itu. "Kami melempar bom itu untuk memancing keributan dengan pemuda di Jalan Abu Bakar Lambogo, lalu pergi," beber Sulkarnaen.
Adapun, warga Jalan Abubakar Lambogo diketahui memang sering terlibat bentrokan dengan warga Jalan Kerung-kerung.
Bom molotov yang dilemparkan terbuat dari botol kaca bekas yang diisi dengan minyak tanah serta dibakar dengan sumbu kain.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Polsek Makassar, Komisaris Polisi Emil Ristianto mengaku, saat ini pihaknya belum menyimpulkan motif pelemparan tersebut. "Penyidik masih mendalami keterangan kedua pelaku, termasuk mempelajari kemungkinan adanya kaitan dengan isu politik," tutur Emil. (Hendrawan)
Baca Juga:
Diduga Cabuli 3 Murid, Guru Judo di Bogor Dibekuk
Bocah 11 Tahun Disekap dan Disiksa 4 Siswa SMK Palembang
Berdalih Mengobati, Ustad di Bekasi Perkosa Siswi SMA