Sukses

[VIDEO] Korban Perang Suku di Papua Diobati di Medan Laga

Bukannya langsung dilarikan ke rumah sakit, setiap korban luka akibat terkena anak panah ditangani terlebih dulu oleh teman-teman mereka.

Liputan6.com, Timika - Perang panah antara Suku Dani dan Suku Moni kembali pecah pada Jumat siang hingga sore. Kali ini arena perang adalah Jayangti, Distrik Kuala Kencana, Timika.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (8/3/2014), warga dari 2 kubu bermusuhan itu saling serang dengan berbagai senjata, terutama panah dan tombak. Korban luka-luka pun kembali berjatuhan.

Namun bukannya langsung dilarikan ke rumah sakit, setiap korban luka akibat terkena anak panah ditangani terlebih dulu oleh teman-teman mereka, yaitu untuk mencabut anak panah yang menancap di tubuh. Itulah yang dialami 7 warga Suku Dani.

Bentrokan antara Suku Dani dan Suku Moni yang berlansung mulai pukul 11.30 WIT hingga 16.20 WIT, berakhir setelah ratusan polisi dikerahkan untuk melerai.

Perang lanjutan ini dipicu kematian seorang warga Suku Dani, setelah sempat dirawat di rumah sakit akibat terkena panah. Dengan kematian korban terakhir, maka jumlah korban tewas dalam perang antar warga ini menjadi 3 orang dari Suku Dani dan 1 orang dari Suku Moni. Sedangkan korban luka-luka sudah lebih dari 100 orang.

Perang antar suku ini dikhawatirkan belum akan berakhir dalam waktu dekat. Pasalnya, menurut adat pegunungan tengah Papua dalam perang suku, apabila jumlah korban tewas dari ke-2 kubu belum sama, maka mereka belum bisa menggelar perdamaian.

Baca juga:

Perang Suku di Mimika, 4 Tewas

[VIDEO] Demo Pro Vs Anti Rusia di Ukraina Bentrok

[VIDEO] Lapak Liar Bogor Ditertibkan, Preman-Satpol PP Bentrok