Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih menyelidiki kecelakaan bus yang mengangkut anak panti asuhan dengan kereta api di Cibitung, Bekasi pada Sabtu 8 Maret lalu. Sopir bus, Asep Wiarsa (40) yang diduga kuat menerobos palang pintu kini belum ditemukan alias kabur.
"Hasil pemeriksaan para saksi, penyebab kecelakaan tersebut karena pengemudi memaksa menerobos palang Kereta Api, padahal sinyal sudah berbunyi dan sudah diberi peringatan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Minggu (9/3/2014).
sopir bus PO Haryanto menerobos palang kereta itu akhirnya dihantam KA Menoreh Fajar Utama, jurusan Jakarta-Semarang. Hasil pemeriksaan sementara 6 orang saksi yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), mengungkapkan pengemudi bus menerobos palang kereta.
Kini Asep masih dalam pencarian polisi. Asep yang juga warga Kampung Rawalele RT 006/02, Dawuan Subang, diketahui kabur saat peristiwa itu terjadi. Dicari di alamat tersebut, para tetangga menuturkan yang bersangkutan tidak pernah lagi datang pasca kejadian itu.
Dari 33 korban luka kecelakaan itu, 5 diantaranya masih kritis dan dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi. Sementara 3 orang lainnya mengalami luka berat dan dirawat di RS Sentra Medika.
Bus itu sedang membawa 35 anak yatim piatu dari Kelurahan Wanasari menuju Jakarta. Dari identifikasi awal di lokasi kejadian, diketahui di perlintasan terdapat penjaga dengan alarm hidup. (Ismoko Widjaya)
Sopir Bus Panti Asuhan yang Terobos Palang Kereta Masih Diburu
Sopir bus, Asep Wiarsa (40) yang diduga kuat menerobos palang pintu kini belum ditemukan alias kabur.
Advertisement