Liputan6.com, Jakarta - Isu terorisme menyeruak di tengah hilangnya pesawat Malaysia Airlines yang membawa 7 penumpang asal Indonesia. Meski begitu Menko Polhukam Djoko Suyanto menyatakan, Indonesia belum menurunkan tim intelijen untuk membantu pencarian pesawat rute Kuala Lumpur-Beijing itu.
"Sementara ini belum sampai ke situ (bantuan intelijen). Barangnya belum ditemukan," kata Djoko di Gedung PTIK Polri, Jakarta, Senin (10/3/2014).
Ia menjelaskan, saat ini lebih baik menemukan korban pesawat Boeing 777-200 yang membawa 239 penumpang, termasuk 7 WNI itu. "Jadi, sampai ditemukan dulu (korban) yang penting dicari dulu dan ditolong dulu. Baru kita akan menindak lanjutinya."
Meski begitu, lanjut mantan Panglima TNI itu, pemerintah Indonesia sudah mengirimkan sejumlah kapal dan pesawat untuk membantu pencarian di sekitar kawasan Laut China Selatan. Kedutaan Besar RI di Malaysia juga sudah senantiasa berkoordinasi dengan otoritas negeri jiran itu.
"Kedutaan kita juga akan menampung keluarga korban yang berkunjung ke Malaysia dalam rangka menunggu kepastian pencarian," kata alumnus Akademi Angkatan Udara 1973 itu. Terkait adanya indikasi terorisme dalam insiden tersebut, Djoko enggan bespekulasi.
"Sekali lagi saya tidak bisa berkomentar di luar itu. Yang penting fokusnya mencari dan menolong. Itu semua serahkan kepada otoritas Malaysia," pungkas Djoko. (Ismoko Widjaya)
Baca juga: