Liputan6.com, Jakarta - Sopir Bus Haryanto, Asep Wiyarsa (38) yang melarikan diri setekah bertabrakan dengan kereta Menoreh Fajar Utama di perlintasan Pasar Cibitung diamankan. Pria yang saat ini menjadi tersangka itu menuturkan alasannya kabur usai kejadian.
"Karena melihat masyarakat banyak dan takut, maka kabur langsung melarikan diri. Pada intinya dia kabur karena takut," kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Isnaini Ujiarto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/3/2014).
Isnaini menambahkan saat itu juga, Asep langsung keluar dari dalam bus dengan hanya membawa tas berisi SIM A dan uang Rp 30 ribu. Asep terus berjalan dan menyusuri jalan raya ke arah pintu tol Kalimalang bahkan sampai Karawang.
Sesampainya di Karawang, Asep lalu naik angkutan umum hingga tiba di Cikampek pada Minggu 9 Maret 2014 sekitar pukul 11.00 WIB.
"Di Cikampek, Asep meminjam HP milik orang menghubungi saudaranya di Subang. Kemudian ke Subang (rumah saudaranya) naik angkutan umum dan tiba pukul 18.00 WIB," jelas Isnaini.
Dari 33 korban luka kecelakaan bus nahas itu, 5 di antaranya hingga kini masih dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi. Sementara tiga lainnya mengalami luka berat dan dirawat di RS Sentra Medika. Bus Haryanto saat itu membawa 35 anak yatim piatu dari Kelurahan Wanasari menuju kediaman Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
"Hingga saat ini, Asep masih dalam tahap perjalanan menuju Polsek Cikarang Barat," pungkas Isnaini. (Yus Ariyanto)
Baca juga:
Sopir Bus Panti Asuhan yang Dihajar Kereta Dibekuk
Sopir Bus Panti Asuhan yang Terobos Palang Kereta Masih Diburu
Advertisement