Sukses

Hanya Andalkan Insting, Jokowi Bisa Bernasib Seperti SBY

Jika seperti itu terus, itu tentu berbahaya bagi Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik Universitas Indonesia, Arbi Sanit menilai, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat ini hanya memimpin dengan mengandalkan insting semata. Arbi menilai jika seperti itu terus, tentu berbahaya bagi Jokowi.

"Jokowi kan filosofi berhubungan dengan orang seadanya itu sejauh ini hanya berdasarkan insting. Ini tidak bisa dilakukan sebagai pemimpin formal, tidak ada protokoler," kata Arbi dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/3/2014).

Menurut Arbi, jika Jokowi maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 dan tetap mengandalkan insting, ia bisa bernasib seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tak melihat secara rasional rekan kerjanya sebelum dan sesudah jadi presiden.

"Orang yang tidak terpilih secara rasional akan berbahaya bagi Jokowi. Kalau salah seleksi, (Jokowi) bisa seperti SBY atau Soeharto yang dikungkung orang-orang yang tidak jujur," ujar Arbi.

Menurut Arbi, kelemahan orang Indonesia termasuk Jokowi umumnya adalah kurang rasional memilih siapa yang menjadi rekan kerjanya di pemerintahan. Arbi menuturkan kurang rasional dan hanya mengandalkan insting tersebut dengan mencontohkan mantan tim sukses Jokowi di Solo, Michael Bimo Putranto.

Nama Michael disebut-sebut terlibat dalam dugaan korupsi proyek pengadaan bus baru TransJakarta 2013. Jokowi sendiri mengaku kenal Michael, namun tidak mengetahui keterlibatannya dalam pengadaan itu.

Karena itu Arbi menambahkan, Jokowi harus bisa membedakan etika berhubungan saat orang-orang di dekatnya masih bekerja sebagai tim sukses dan setelah menjadi pejabat. Ia menegaskan pembisik Jokowi seperti mantan tim suksesnya itu justru bisa menjadi bumerang bagi mantan Walikota Solo tersebut saat jadi pemimpin.

"Yang namanya pembisik ini bisa meringankan, tapi juga berbahaya. Bagaimana Jokowi memilih orang di sekitar ring 1, itu menentukan," tukas Arbi. (Rinaldo)

Baca juga:

`Gerah` Spanduk Parpol, Jokowi: Satpol & Bawaslu Ambil!

Jokowi: Iklan di Bawah Jembatan Diturunkan

Kepada PNS DKI, Jokowi: Saya Titip...