Liputan6.com, Jakarta: Rahmat Kartolo, penyanyi tempo dulu yang namanya sempat menjulang dengan tembang lawas patah hati menghadap Sang Pencipta. Pria kelahiran Yogyakarta, 13 Maret 1938 itu, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jalan Kwini, Jakarta Pusat, Selasa (18/9), sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut Dedi, putra tunggal Rahmat, ayahnya talah dua bulan ini mengidap kanker kelenjar getah bening. Bahkan, penyakit itu semakin parah setelah Rahmat menggelar pertunjukan di sejumlah daerah di Tanah Air. "Almarhum beberapa kali sempat dirawat dan baru mengalami perawatan intensif selama dua bulan belakangan ini," kata Dedi. Saat ini, jenazah Direktur Mafin Film itu disemayamkan di rumah duka di Jalan Pembina II/2, RT 10/RW 02, Cipinang Muara, Jakarta Timur. Menurut rencana, jenazah Rahmat akan dikebumikan di Pekuburan Kober, Jaktim, Rabu besok.
Selama karirnya selain sebagai penyanyi, Rahmat juga sempat membintangi beberapa judul film. Di antaranya film Aminah Gadis Dusun (1966), Kasih (1971), dan Aulia Cinta (1977). Selain itu, anak dari pasangan Kartolo dan Roekiah itu juga sempat merilis ulang tembang patah hati pada 1988. Bahkan, pada 1978, Rahmat pernah menjajal sebagai sutradara. Sebagai sutradara, Rahmat pernah menelurkan beberapa judul film, di antaranya film masih adakah cinta (1980) yang dibintangi Lydia Kandou, Junaedy Salat, Herman Felani, dan Susy Bolle. Ia juga pernah terlibat dalam pembuatan berbagai sinetron, baik sebagai aktor maupun sutradara. Sebut saja, sinetron tuan demang, cinta amanat, dan wiro sableng.(ICH/Edi Priyono dan Binsar Rahardian)
Menurut Dedi, putra tunggal Rahmat, ayahnya talah dua bulan ini mengidap kanker kelenjar getah bening. Bahkan, penyakit itu semakin parah setelah Rahmat menggelar pertunjukan di sejumlah daerah di Tanah Air. "Almarhum beberapa kali sempat dirawat dan baru mengalami perawatan intensif selama dua bulan belakangan ini," kata Dedi. Saat ini, jenazah Direktur Mafin Film itu disemayamkan di rumah duka di Jalan Pembina II/2, RT 10/RW 02, Cipinang Muara, Jakarta Timur. Menurut rencana, jenazah Rahmat akan dikebumikan di Pekuburan Kober, Jaktim, Rabu besok.
Selama karirnya selain sebagai penyanyi, Rahmat juga sempat membintangi beberapa judul film. Di antaranya film Aminah Gadis Dusun (1966), Kasih (1971), dan Aulia Cinta (1977). Selain itu, anak dari pasangan Kartolo dan Roekiah itu juga sempat merilis ulang tembang patah hati pada 1988. Bahkan, pada 1978, Rahmat pernah menjajal sebagai sutradara. Sebagai sutradara, Rahmat pernah menelurkan beberapa judul film, di antaranya film masih adakah cinta (1980) yang dibintangi Lydia Kandou, Junaedy Salat, Herman Felani, dan Susy Bolle. Ia juga pernah terlibat dalam pembuatan berbagai sinetron, baik sebagai aktor maupun sutradara. Sebut saja, sinetron tuan demang, cinta amanat, dan wiro sableng.(ICH/Edi Priyono dan Binsar Rahardian)