Sukses

Lihat Mayat Sara Angelina, Rekan Hafitd Diperiksa di Kampus

Mereka diperiksa karena Hafitd sempat menemui keduanya saat hendak membuang mayat Ade Sara di Tol Bintara KM 49, Bekasi Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa 2 teman Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafitd, tersangka pembunuh mahasiswi Ade Sara Angelina. Pemeriksaan dilakukan di kampus mereka di Pulomas, Jakarta Timur.

Mereka adalah Alghi dan Galan. Mereka diperiksa karena Hafitd sempat menemui keduanya saat hendak membuang mayat Ade Sara di Tol Bintara KM 49, Bekasi Barat, Jawa Barat. Saat itu, mobil KIA Visto B 8328 JO yang dikendarai Hafitd dan Assyifa Ramadhani membawa serta mayat Ade.

"Kita minta diberikan ruangan biar cepat selesai. Pemeriksaan keduanya, penyidik kini ke kampusnya (Kalbis/Kalbe Binus). Kalau ada ruangan di kampus kita periksa di sana. Nanti akan digali dari mereka agar tidak berlarut-larut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Selasa (11/3/2014).

Rikwanto melanjutkan, dalam pertemuan itu Alghi dan Galan sempat melihat orang tergeletak di dalam KIA Visto, yang tidak lain adalah jasad Ade. Dan keduanya sempat menanyakan kepada Hafitd tentang apa yang dilihat itu. Namun keduanya tidak merespons atau dengan kata lain tidak langsung melaporkan kejadian tersebut.

"Dalam satu kesempatan pertemuan sempat keduanya lihat orang tergeletak. Dan saat ditanya Hafid jawab, itu mayat. Makanya kita akan periksa kenapa tidak lapor juga, apa karena tidak percaya atau seperti apa," terang Rikwanto.

Sebelum membuang mayat Ade di tol, mobil yang dikendarai Hafitd mogok karena akinya rusak. Hafitd dan Sifa meminta bantuan kepada 2 rekannya itu untuk membeli aki mobil. Namun, karena uang tak cukup, Hafitd mendatangi rekannya untuk meminta tolong. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Kasus Pembunuhan Sara Angelina Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya

Hafitd Beli Aki Mobil dari Uang Penjualan Ponsel Ade Sara

Pembunuhan Ade Sara karena Rasa Cinta yang Sudah Tertanam Dalam?

Sejoli Pembunuh Sara Angelina Masih Normal, Belum Perlu Psikiater