Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 2 warga tewas diduga tertembak, saat sweeping senjata tradisional di daerah Jayanti, Kabupaten Mimika, Selasa sore tadi. 2 warga yang tewas atas nama JM dan TM.
Sementara dalam penyisiran senjata tradisional itu, satu polisi bernama Briptu Eka masih dirawat di rumah sakit setempat, akibat terkena panah di bagian leher.
Kepala Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono menuturkan, penyisiran senjata tradisional di pemukiman Suku Dani dan Suku Moni dilakukan sejak Selasa pagi tadi oleh ratusan aparat dari Brimob Den A dan Den B serta dibantu oleh Polsek Kuala Kencana. Penyisiran senjata ini dipimpin langsung oleh Kapolres Mimika AKBP Jeremias Rontini.
"Perintah dalam operasi ini adalah melakukan sweeping senjata dan alat perang Suku Dani dan Moni di daerah pemukiman Jayanti dan juga mengumpulkan kedua kepala perang dari kedua kubu tersebut. Penyisiran juga dilakukan dari rumah ke rumah kedua suku itu dan menemukan ratusan busur dan anak panah. Saat melakukan penyisiran di Suku Moni, sejumlah warga yang menempati pemukiman itu melarikan diri," kata Sulistyo Pudjo, Selasa (11/3/2014) malam.
Usai melakukan penyisiran, ratusan aparat kepolisian beristirahat di tenda kompi, di sekitar pemukiman 2 kelompok itu. Tiba-tiba saat istirahat, ada seorang ibu dari warga setempat yang melaporkan bahwa ada satu warga yang meninggal dunia.
“Warga Suku Moni langsung mengambil jenazahnya di TKP dan berkumpul di lokasi mereka. Sekitar pukul 15.00 WIT, masyarakat Suku Moni menyerang posko tenda barier yang ditempati oleh aparat, karena mereka beranggapan matinya seorang waga Moni akbat senjata tradisional yang dilucuti oleh polisi. Sesaat itu juga, panah langsung bertebaran ke arah pos barikade dan langsung melakukan penembakan peringatan ke atas, untuk membubarkan massa yang menyerang dan membahayakan aparat,” urainya.
Akibat kejadian ini, warga sempat membawa jenazah ke Polres Mimika. Namun, Kapolres Mimika langsung memerintahkan agar jenazah dibawa ke rumah sakit setempat untuk dilakukan otopsi.
Polisi juga telah mengamankan sekitar daerah Jayanti lebih dari 1 bulan dan terus melakukan pendekatan persuasif dengan melibatkan sejumlah tokoh adat, masyarakat setempat. "Besok akan diberangkatkan Kabid Propam dan Dir intel untuk menindak-lanjuti kejadian tersebut," jelasnya.
Komandan Satuan Brimob Polda Papua Kombes Pol Matius Fakhiri membenarkan satu anggotanya terkena dan dua warga diduga terkena tembakan. "Informasi yang saya terima dari anak buah saya benar seperti itu dan besok saya akan ke Timika untuk melihat kejadian di lapangan," ujarnya. (Rizki Gunawan)
Baca juga: