Liputan6.com, Jakarta Kepala Kanwil Kemenag Banten Iding Muztahidin mengaku mengetahui ambruknya Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al-Husen dari korban. Sekolah yang berada di Tunjung Tedja, Kecamatan Tanjung Teja, Kabupaten Serang itu ambruk saat siswanya melakukan aktivitas belajar mengajar.
"Saya udah mengutus bawahan kroscek lapangan. Kita sudah inventarisir terutama yang kena musibah. Sekarang sudah kita ajukan ke pusat. Akan kita usahakan bantuannya. Kalo itukan harus dibangun, tidak cukup 1 sampai 2 bulan," kata Iding usai mendampingi Menteri Agama Suryadharma Ali ke kantor LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Provinsi Banten, Banten, Selasa (11/3/2014).
Iding menambahkan dirinya akan mencari solusi dari peristiwa tersebut. Bila tak segera, khawatir ada korban dari peristiwa serupa. "Yang rawan kan yang kena musibah. Ada sekitar 30 MTS se-Banten yang rusak parah. Saya kurang hafal berapa datanya MTS yang rusak. Rehabilitasi itu kan semua di pusat, daerah hanya mengusulkan ke pusat," lanjut Iding.
Menteri Agama Suryadharma Ali atau biasa disapa SDA ini mengaku belum menerima laporan ambruknya sekolah tersebut. Dirinya akan mengkroscek ke lapangan. "Ini kan harus dibangun ulang. Dari kita ada biaya pembangunan ulang per kelasnya Rp 140 juta," tegas SDA.
Kehadiran Menteri Agama yang juga Ketua Umum PPP ke Provinsi Banten diawasi oleh petugas Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Banten. Dalam pertemuan itu, SDA didampingi putrinya, Kartika Yudisti yang merupakan caleg DPRI RI dari Provinsi Banten .
Pantauan Liputan6.com, terlihat sejumlah petugas dari Panwaslu dengan mengenakan seragam dan membawa kamera. Kehadiran Panwaslu untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang Suryadharma yang menjabat sebagai Menag untuk kepentingan parpol dan caleg. Terlebih ada Kartika yang diketahui sebagai caleg DPR RI dapil Banten 2, Kota cilegon, Kabupaten/Kota Serang. (Rizki Gunawan)
Baca juga: