Sukses

Sekolah Kebanjiran, Sudin Dikdas Jaktim: Pompa PU Telat Menyedot

Akibatnya, para siswa harus mengangkat kaki saat belajar di kelas.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang terus menggenangi SDN Duren Sawit 08, Jakarta Timur setiap kali hujan deras, membuat resah pihak sekolah. Meski sudah ada pompa, proses penyedotan yang terlambat membuat banjir tetap saja melanda.

"Pompa ada. Tapi, baru dinyalakan setelah banjir datang, bukan saat air baru naik. Akhirnya anak-anak belajar kakinya diangkat. Ini kan mengganggu proses belajar," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar (Sudin Dikdas) Jakarta Timur Nasrudin, saat meninjau SDN Duren Sawit 08, Jakarta Timur, Rabu (12/3/2014).

Nasrudin menjelaskan, banjir yang melanda sekolah itu diduga kuat lantaran proyek pembangunan gorong-gorong yang tak kunjung selesai. Akibatnya, air tidak dapat mengalir lancar. "Kendala utamanya memang saluran air di Jalan Rawa Domba itu belum tuntas."

Nasrudin mengaku sudah mengadukan masalah itu kepada Sudin PU Tata air agar segera menyelesaikan proyek itu. "Kami berharap perbaikan segera tuntas karena efeknya nggak hanya sekolah, tapi juga ke rumah penduduk," tandas dia.

Pagi ini, siswa terpaksa belajar tanpa menggunakan sepatu. Sebagian mereka menggunakan sandal jepit. Padahal, saat berangkat dari rumah, mereka sudah berseragam rapi lengkap dengan sepatu. Tapi, tiba-tiba saja banjir melanda.

Banjir yang melanda kali ini bahkan sempat merobohkan pagar beton sekolah. Perbaikan seadanya pun dilakukan. Pemerintah berjanji akan merenovasi sekolah itu tahun ini. (Anri Syaiful)

Baca juga:

Sekolah Terendam Banjir, Siswa di Duren Sawit Pakai Sendal Jepit

Jakarta Diguyur Hujan, Pengguna Jalan Berhati-hatilah

Siswa SMPN 23 Makasar Trobos Segel Sekolah