Liputan6.com, Jakarta - Mantan anggota DPRD Kota Solo dari PDIP, Michael Bimo Putranto menampik tudingan sebagai mantan timses Jokowi pada Pilkada Solo. Apalagi, namanya dikaitkan dengan pengadaan bus DKI. Ia juga membantah sebagai timses Jokowi demi kepentingan mendapat proyek.
"Saya nggak pernah mengaku dan nggak pernah bangga menjadi timsesnya Pak Jokowi. Tetapi saya memang mengidolakan Pak Jokowi," ujar pria yang akrab disapa Bimo itu ketika menemui Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (12/3/2014).
Bimo mengaku mengenal Jokowi karena sesama Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Ia telah menjadi kader partai belambang banteng itu selama 19 tahun. Dari mulai satgas atau Bankordes, ketua ranting, hingga Ketua DPD Solo.
Selain itu, Bimo dan Jokowi sama-sama berusaha di bidang mebel ketika di Solo. Hal itu berarti perkenalannya dengan Jokowi jauh sebelum mantan Walikota Surakarta itu dipilih menjadi Gubernur DKI. Sehingga, ia menegaskan tidak pernah menjadi timses orang nomor 1 di Jakarta itu.
"Saya ya tetap seperti ini, mengaku tim sukses apa bangganya? Saya kenal Pak Jokowi bukan sebagai gubernur ya, sebagai bakul kayulah, sama dodolan (jualan) kursi. Jadi, hubungan saya dengan Pak Jokowi ya bakul (penjual) kayu," ujarnya.
Senin 10 Maret lalu Ahok mengatakan, Bimo mencatut nama Jokowi untuk dapat menjadi perantara dalam proses tender pengadaan bus Transjakarta dan bus berukuran sedang oleh Dinas Perhubungan DKI.
Dari pengakuan Jokowi, Ahok pun mengetahui jika rekam jejak Bimo saat di Solo juga sama. Yaitu, kerap mencatut nama Jokowi dalam proyek.
"Dia klaim. Rupanya dia jualan (nama Jokowi) di depan pengusaha. Aku udah tanya Pak Jokowi. Pak Jokowi juga kaget. Itu anak (Bimo) emang dari dulu di Solo suka begitu. Dia kalau ada proyek, suka ngaku-ngaku deket Pak Jokowi. Manfaatin. Pakai foto-foto," kata Ahok. (Ismoko Widjaya)
Baca juga: