Liputan6.com, Surabaya - TNI AL menerima puluhan alat utama persenjataan utama (alutsista) baru dengan teknologi terkini. Hal ini terkait adanya Status Pembangunan Kekuatan Matra Laut pada Rencana Strategis (Renstra) tahun 2005-2009 tahun 2010-2014 yang berfokus pada modernisasi Alutsista TNI.
Pantauan Liputan6.com, beberapa alutsista baru itu di antaranya diserahkan secara langsung dalam gelar alutsista yang dilakukan di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada TNI AL Wilayah Timur (Armatim), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/3/2014).
Alutsista yang hari ini diserahkan ialah pesawat patroli laut CN-235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) buatan PT Dirgantara Indonesia. "Pesawat ini adalah yang kedua setelah diserahterimakan pada tahun 2013," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
TNI memesan 3 unit CN-235-220 dari PT Dirgantara Indonesia, dengan nilai kontrak sekitar US$ 80 juta. Kontrak itu ditandatangani 2009 silam.
TNI AL juga menerima puluhan alutsista dengan teknologi canggih lainnya, yaitu 4 kapal perang korvet kelas sigma, 4 KRI kelas Landing Platform Dock (LPD) yang 2 di antaranya dibuat di PT PAL sebagai bagian dari alih teknologi.
Selain itu juga 4 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) tipe 40 M dan 2 unit Kapal Patroli Cepat tipe 43 M buatan industri dalam negeri.
Sementara untuk korps Marinir TNI AL, juga telah datang 54 unit Tank Amphibi jenis BMP-3F serta 1 Amphibi jenis BREM-L (Tank Recovery) dan 15 unit Panser LVT 7 A1 (Landing Vehicle Tank). Didatangkan juga 2 unit CN 235-220 MPA (Maritim Patrol Aircraft) dibuat di PT DI , 4 unit pesawat latih Bonanza G-36 dan 3 unit heli Bell-412 EP.
Dalam waktu dekat akan didatangkan 3 unit kapal perang jenis fregat kelas MRLF (Multi Role Light Fregat), 3 unit KCR type 60 M buatan PT PAL dan 2 unit kapal patroli cepat type 43 M buatan industri pertahanan dalam negeri.
"Pengadaan alutsista matra laut, membutuhkan waktu lebih lama, sehingga melampaui masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu-II pada 20 Oktober 2014 mendatang," terang Purnomo.
Beberapa alutsista baru yang akan datang ketika masa bakti Presiden SBY sudah habis di antaranya 3 unit kapal selam yang 1 di antaranya akan dibuat dalam negeri sebagai bagian dari alih teknologi. Selain itu juga 2 unit Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) jenis frigat yang sebagai modulnya di kerjakan di dalam negeri.
Ada juga kapal layar latih (Tall Ship) penganti Kapal Dewa Ruci yang sudah berusia 62 tahun. 3 Kapal angkut tank yang 1 di antaranya untuk mengankut tank Leopard, 2 kapal bantu hidro oseanografi, dan 2 kapal bantu cair minyak dibuat di industri pertahanan dalam negeri.
TNI AL juga akan diperkuat lagi 3 unit pesawat CN-235 MPA buatan PT DI, 11 heli antikapal selam yang dilengkapi dipping sonar dan torpedo, 5 panser BTR-4 dan 1 batere multilauncher rocket system. (Shinta Sinaga)
Baca juga: