Sukses

2 Suku Tawuran di Papua, 6 Rumah Dibakar

Polda Papua menarik 3 pleton atau sekitar 200 personel Brimob dari lokasi bentrok warga di Kampung Jayanti, Kabupaten Mimika.

Liputan6.com, Jayapura - Bentrokan antara kelompok Pinus Murib dengan Yulius Hanau terjadi di Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua. Akibatnya, 6 rumah warga ludes karena dibakas salah satu kelompok.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan pembakaran rumah-rumah milik Suku Dani yang dimpimpin oleh Pinus Murib itu dilakukan oleh kelompok Yulius Hanau dari Suku Moni. Akibat pembakaran ini, bentrok tak dapat dihindarkan.

"Polisi dan TNI masih berjaga di sana. Kami juga melakukan penyekatan di kedua kubu, membuat pos di masing-masing suku tersebut, untuk mencegah bentrokan tak terus terjadi," kata Sulistyo di Jayapura, Papua, Rabu (12/3/2014).

Perang yang dipicu masalah perebutan lahan yang sudah berlangsung sejak 1 bulan lalu ini sudah mengakibatkan 7 orang dari kedua suku meninggal dunia. Perang yang terjadi juga dipicu perebutan kekayaan alam di daerah itu.

Brimob Ditarik

Sementara itu, Polda Papua menarik 3 pleton atau sekitar 200 personel Brimob dari lokasi bentrok warga di Kampung Jayanti, Kabupaten Mimika. Penarikan pasukan dilakukan setelah seorang anggota Brimob Briptu Eka terkena panah kemarin sore, usai melakukan penyisiran senjata tradisional di peemukiman Suku Dani dan Suku Moni.

Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian menuturkan, penarikan anggota Brimob dilakukan karena sudah lebih dari 3 minggu ratusan personel itu berjaga di permukiman 2 suku tersebut.

"Aparat justru diserang dan menjadi korban. Ini juga untuk menenangkan psikologi anggota. Kasat Brimob, Kombes Pol Matius Fakhiri sudah saya perintahkan ke lokasi kejadian. Mereka akan diberikan pencerahan dan membangkitkan kembali semangat anggota," tutur Tito.

Polda Papua juga mengirimkan 2 pejabat teras yaitu Direktur Intelejen Polda Papua Kombes Pol Yakobus Marzuki dan Kepala Bidang Propam Polda Papua Kombes Pol Usman HP. Keduanya akan membantu Kapolres Mimika AKBP Jeremis Rontini menangani bentrok warga ini.

Tito juga menjelasakan 2 orang yang diduga ditembak oleh aparat masih terus diselidiki. Polisi juga terus memeriksa anggotanya setelah ada dugaan ada warga yang tewas akibat terkena peluru yang ditembakkan anak buahnya.

"Kabid Popam mulai bekerja dan memeriksa anggota yang bertugas saat itu. Sedangkan hasil visum yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, hanya visum luar dan tidak melakukan otopsi lengkap, sebab keluarga korban dari Suku Moni langsung mengambil jenasah untuk dilakukan upacara pembakaran," ungkapnya.

Sore kemarin, 2 warga dari Suku Moni diduga tewas tertembak aparat. Mereka masing-masing berinislal JM dan TM. Keduanya tewas setelah polisi melakukan sweeping senjata tradisional dan senjata tajam di permukiman Suku Moni dan Suku Dani.

Sweeping ini dilakukan untuk antisipasi bentrok warga susulan yang sudah satu bulan terjadi antara kedua suku. Akibat bentrok warga tersebut, tujuh orang telah meninggal dunia. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Sweeping Senjata Tradisional, 2 Warga Tewas dan Polisi Tertusuk Panah

[VIDEO] Korban Perang Suku di Papua Diobati di Medan Laga

Perang Suku di Mimika, 4 Tewas