Liputan6.com, Purbalingga - Setelah 2 hari berada di puncak Gunung Slamet, 21 pendaki asal DKI Jakarta dijemput dan dievakuasi paksa oleh tim SAR. Mereka pun dikumpulkan di aula dan diberi penjelasan terkait langkah yang diambil Tim SAR.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (13/3/2014), saat para pendaki ini naik, belum ada pemberitahuan terkait status gunung api tersebut.
Evakuasi paksa ini dilakukan menyusul makin meningkatnya aktivitas Gunung Slamet dan ditetapkannya status Waspada. Usai pendataan dan mendapat pengarahan, para pendaki diantar ke Kota Purwokerto untuk berangkat pulang ke Jakarta.
Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tengah menyiapkan jalur evakuasi untuk warga yang berada di Ring 1. Mereka berada di sejumlah titik di lereng Gunung Slamet.
Jalur evakuasi ini merupakan akses terdekat yang menghubungkan jalan desa dan jalan raya ke arah kecamatan. Jalur evakuasi ini adalah jalan utama yang akan dilalui warga bila diharuskan segera mengungsi.
Status Gunung Slamet ditingkatkan dari Normal ke Waspada (Level 2) sejak Senin 10 Maret. Sejauh ini aktivitas kawah Gunung Slamet tertutup awan dan masih mengeluarkan asap putih dengan semburan sejauh 500 meter hingga 1 kilometer. (Anri Syaiful)
Baca juga:
Pesan `Hoax` Gunung Slamet Meletus Resahkan Warga Purwokerto
Baca Juga
Seluruh Pendaki Dievakuasi, Gunung Slamet Steril
Advertisement
[VIDEO] Gunung Slamet `Batuk` Lagi, Abu Vulkanik Setinggi 1 Km