Liputan6.com, Jakarta
Asisten Deputi I Bidang Dokrin Strategi Pertahanan, Kemenko Polhukam Marsma TNI Fahru Zaini mengatakan China sudah memasukkan bagian dari perairan Natuna di Provinsi Kepulauan Riau Indonesia pada peta teritorialnya.
"China telah mengklaim perairan Natuna sebagai wilayah perairan mereka. Klaim yang sewenang-wenang ini terkait dengan sengketa Spratly dan Paracel Islands antara Cina dan Filipina . Sengketa ini akan memiliki dampak besar pada keamanan perairan Natuna," kata Fahru di Jakarta, Rabu (13/3/2014).
China telah menarik peta laut dari Kepulauan Natuna di Laut China Selatan pada peta teritorialnya dengan sembilan dash line atau garis terputus. Peta baru itu bahkan telah dimasukkan dalam paspor baru warga China.
"Apa yang China telah dilakukan adalah terkait dengan zona wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, kami telah datang ke Natuna untuk melihat strategi konkret komponen utama pertahanan kami, yaitu Tentara Nasional Indonesia( TNI )," jelasnya .
Tidak hanya Indonesia tetapi juga negara-negara lain yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan seperti Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan memiliki bagian dari wilayah mereka dimasukkan dalam peta China.
"Tapi China tidak transparan tentang koordinat termasuk dalam wilayah mereka," tukas Fahru. (Ant)
Baca juga: