Sukses

Selain Brigjen MS, PRT Bogor Laporkan 2 Calo TKI

Dua calo TKI itu diduga merekrut korban di Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang yang diduga calo Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berinisial But dan AN dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh 16 korban dugaan penyekapan penyekapan pembantu rumah tangga (PRT) yang menyeret Istri Brigjend (Purn) Polri MS, tersangka Mutiara Situmorang.

"Diduga An dan But itu berperan sebagai calo tenaga kerja. Atau jaringan yang melakukan perekrutan," kata pengacara korban PRT, Sugeng Teguh Santoso, usai mendampingi kliennya di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Sugeng menduga hampir semua korban direkrut oleh An dan But di Terminal Bus Pulogadung, Jakarta Timur. An dan But itu diduga memilih orang-orang yang mencari kerja dan kebingungan di terminal.

"Kemudian dibawa ke rumah sana (rumah MS di Bogor)," ujar dia.

Sugeng menjelaskan dari banyak korban salah satunya adalah anak berusia 12 tahun berinisial F. "Sebenarnya F saat itu bukan sedang mencari kerja. Dia (F) di sana sedang bermain. Tapi karena F kebingungan kemudian dibawa mereka lalu dimasukkan ke rumah (Ny MS)," ujar dia.

Lantas sang ibu F kehilangan kontak dengan anaknya selama 4 bulan dan menyangka sang anak diculik. "Orangtuanya baru tahu setelah ada evakuasi dari rumah (Ny MS) lewat media massa. Nah sekarang F sudah bertemu dengan ibunya," ungkap dia.

Selama ini di rumah Ny MS, para korban tak bisa berkomunikasi dengan keluarga karena dilarang oleh istri sang pensiunan jendral bintang satu itu.

Dengan laporan ini, Sugeng berharap Polri dapat membongkar kasus ini. Termasuk apakah An dan But agen resmi perekrut tenaga kerja atau bukan. "Tapi, tampaknya itu bukan agen resmi," tandasnya.

Baca juga:

Kasus Penyekapan PRT oleh Istri Jenderal Masuk Kejaksaan

Mimpi 40 TKW Sumsel Hancur Jadi Korban Penyekapan

Bunuh TKI, Suami Istri di Malaysia Dihukum Gantung

Video Terkini