Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror mengagalkan upaya penyelundupan paket bom dari Surabaya, Jawa Timur, ke Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa 18 Maret. Pelaku diduga anak buah gembong teroris paling dicari Polri saat ini, Santoso.
"Empat hari lalu kita berhasil menggagalkan upaya pengiriman paket bom dari Surabaya yang dikirim melalui jasa angkutan barang ke Makassar," kata Kapolri Jendral Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Mantan Kabareskrim itu menjelaskan, awalnya penyidik mengendus adanya informasi pengiriman paket bom. Lantas, gerak-gerik pelaku diikuti polisi. Menurut Sutarman, awalnya bom itu hendak digunakan untuk melakukan teror di Surabaya.
"Tapi mungkin suasananya tidak pas, sehingga dikirim untuk melakukan penyerangan di Sulsel," bebernya.
Sesampainya di Makassar, imbuh Sutarman, anggota Polri yang sudah mengintai beberapa hari kemudian melakukan penangkapan. Sebelumnya Polri sudah menginformasikan kepada perusahaan ekspedisi untuk menjauh karena ada paket diduga bom.
"Alamat pengirimannya jelas. Sehingga ketika pelaku di Makassar akan mengambil berhasil kita tangkap setelah kita ikuti beberapa hari," ungkap Sutarman.
Pengembangan selanjutnya dalam waktu tak begitu lama, 2 pelaku berhasil di tangkap masing-masing di Lampung dan Bengkulu. "Jadi, ada 3 pelakunya. Saya tidak hafal."
"Iya, kelompok teroris. Ini bagian dari kelompoknya Santoso," tandas Sutarman. (Yus)
Kapolri: Densus 88 Gagalkan Penyelundupan Bom ke Makassar
Pelaku diduga anak buah gembong teroris paling dicari Polri saat ini, Santoso.
Advertisement