Sukses

Uang Muka Mobil Harrier Anas dari SBY? Demokrat: Itu Tidak Benar!

Menurut kuasa hukum Anas, pemberian oleh SBY itu ditujukan sebagai ucapan terima kasih karena telah berjuang dalam pemenangan Demokrat.

Liputan6.com, Jakarta - Kuasa hukum Anas Urbaningrum, Firman Wijaya menyatakan, uang muka mobil Toyota Harrier yang diduga menjadi barang bukti gratifikasi proyek Hambalang berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.  Namun hal ini dibantah Partai Demokrat.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman membantah tudingan Anas yang mengatakan bahwa uang muka pembelian Toyota Harrier yang diberikan Muhammad Nazaruddin itu berasal dari SBY saat menang Pemilu 2009 lalu.

"Saya pikir itu tidak benar. Tidak dapat dibayangkan apabila beliau menghargai orang-orang yang berjasa, maka jutaan kader Demokrat mesti dibayar oleh beliau. Jadi itu tidak benar," ucap Hayono usai diskusi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).

Untuk itu, Hayono mengingatkan Anas agar fokus pada kasusnya yang tengah disidik penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia juga meminta supaya Anas berpikir jernih.

"Menurut saya itu tidak benar, berpikiranlah yang jernih. Karena sebagai pemenang beliau (SBY) pada 2004 dan 2009 tidak mendapatkan seperser pun. Dan tidak diharapkan dibayar, karena itu adalah tugas kita sebagai kader partai pendukung Pak SBY sebagai presiden," ujarnya.

Pun demikian, lanjut dia, jika Anas memiliki bukti akan hal tersebut, lebih baik diserahkan ke proses hukum. Dalam hal ini KPK.

"Jadi jangan dimediakan sebelum itu mendapat konfirmasi dari KPK," kata dia.

Sebelumnya, kuasa hukum Anas Urbaningrum, Firman Wijaya mengatakan, uang muka mobil Toyota Harrier yang diduga menjadi barang bukti gratifikasi proyek Hambalang berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Uang muka Harrier itu dari SBY," kata Firman di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 21 Maret 2014.

Menurut Firman, pemberian oleh SBY itu ditujukan sebagai ucapan terima kasih kepada Anas karena telah berjuang dalam pemenangan Partai Demokrat. "Sesuai fakta pemberian, sebagai hadiah terima kasih setelah berjuang dalam Pileg 2014. Dan uang muka itu tunai," kata Firman.

Anas sendiri dalam pemeriksaan kemarin juga menyodorkan bukti-bukti pendanaan Partai Demokrat pada Pemilu Presiden 2009 lalu. Anas juga mengatakan, bukti-bukti itu bisa saja terkait dengan Bank Century.