Liputan6.com, Bengkulu - Jelang pelaksanaan ujian nasional (UN), pihak-pihak yang bermaksud mengeruk keuntungan mulai memanfaatkan situasi. Salah satunya dengan menyebarkan kunci jawaban UN yang sebenarnya palsu. Khusus di Bengkulu, beredarnya kunci jawaban palsu sudah menyebar di kalangan pelajar sebagaimana juga terjadi pada tahun lalu.
Modusnya, pelaku menyebarkan informasi melalui pesan singkat atau SMS kepada para pelajar yang akan mengikuti UN. Karena itu Sekretaris Panitia UN Bengkulu, Syahrin meminta kepada peserta UN untuk tidak percaya dan jangan terjebak.
"Kami pastikan itu palsu. Tidak perlu ditanggapi, kami akan melakukan imbauan ke semua sekolah agar tidak percaya," ujarnya di Bengkulu, Selasa (25/4/2014).
Tahun lalu, kata dia, sebagian besar peserta yang tidak lulus UN adalah mereka yang percaya pada kunci jawaban palsu. Sebab, jawaban yang mereka berikan dalam UN sama sekali bukan berdasarkan soal yang diberikan.
Koordinator Sekretariat UN Provinsi Bengkulu, Budianta menyatakan bahwa soal dan lembar jawaban UN masih dalam perjalanan dari Jawa Timur dengan pengawalan aparat Polda Jatim. Setibanya di Bengkulu akan diambil alih pengawalan oleh Polda Bengkulu.
"Jadi tidak mungkin bocor. Sistem pengawalan dan distribusi sangat ketat, melibatkan aparat kepolisian berjenjang dan berlapis," ujar Budianta.
Peserta UN se-Provinsi Bengkulu tahun ini tercatat berjumlah total 52.749 siswa. Terdiri atas siswa SMA, MS, SMK dan peserta ujian Paket C. Jumlah ini juga termasuk peserta UN SMP, MTS, dan peserta ujian Paket B. (Yus Ariyanto)
Â
Baca juga:
Advertisement
Penggandaan Soal UN 2014, Pemerintah Habiskan Rp 88,6 Miliar
Soal Dicetak Lebih Awal, Mendikbud Yakin UN 2014 Tepat Waktu