Liputan6.com, Jakarta - Partai Garuda menyatakan keprihatinannya pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kerap difitnah atau dicaci oleh banyak orang. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi.
"Kasihan Pak Jokowi, beliau difitnah, dicaci maki oleh orang-orang yang besar karena menggunakan namanya, mereka ingin dan memaksa Jokowi untuk mengikuti keinginan mereka, mendukung pilihan mereka, jika tidak, maka nama Jokowi harus dirusak, agar 82 persen masyarakat yang puas akan kepemimpinan Presiden Jokowi, jadi membenci Jokowi," ujar Teddy melalui keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).
Baca Juga
Bahkan, menurut dia, ketika Jokowi menyatakan netral dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024, tetap saja menjadi sasaran lantaran berbeda dengan pilihan.
Advertisement
"Jokowi sebagai Presiden tidak bisa diatur sesuai keinginan baik partai politik, relawan dan lainnya. Jokowi bukan petugas partai tapi Presiden Republik Indonesia," kata Teddy.
"Bahkan terhadap negara-negara adikuasa, Jokowi punya sikap. Dari penguasaan freeport, blok mahakam, blok rokan, pelarangan eksport biji nikel, bauksit, tembaga dan lainnya. Ini yang membuat negara-negara adikuasa murka, tapi ini yang membuat rakyat menyukai Jokowi. Jokowi tidak bisa diatur negara-negara adikuasa," sambung dia.
Oleh karena itu, Teddy mengatakan, fitnah dan caci maki terhadap Presiden Jokowi akan terus dilakukan secara masif.
"Mereka gunakan jurus mabok untuk mendegradasi Jokowi hanya karena Jokowi tidak bisa diatur dan dipaksa untuk berpihak pada mereka," jelas Teddy.
Â
Presiden Jokowi Ajak Tiga Bakal Capres Makan Siang di Istana
Sebelumnya, ketiga calon presiden di Pemilu 2024 menyambangi Istana Merdeka Jakarta. Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Ketiganya kompak hadir dan sama-sama mengenakan batik.
Kepada awak media, ketiganya menyampaikan rasa terima kasih atas kepada Presiden Jokowi atas jamuan makan siang bersama hari ini.
"Kalau tidak ada undangan, jarang-jarang kita kumpul seperti ini," kata Prabowo.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menjelaskan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendengar pandangan dan harapan tiga bakal calon presiden (bacapres) mengenai Pemilu 2024. Dia mengatakan Jokowi dan para bacapres sepakat, Pemilu 2024 harus sehat, sejuk, dan damai.
"Presiden memiliki pandangan dan harapan yang sama dengan para Bacapres agar terwujud pemilu yang sehat, sejuk, dan damai sesuai prinsip-prinsip demokrasi," jelas Ari, Selasa 31 Oktober 2023.
Dia menyampaikan Jokowi terus menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan tokoh-tokoh politik, termasuk bacapres. Salah satunya, dengan mengundang tiga bacapres yakni, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan makan siang di Istana Merdeka Jakarta, Senin 30 Oktober 2023.
"Seperti kebiasaan beliau (Presiden), silaturahmi dilakukan dalam suasana informal, akrab sambil makan siang. Perbincangan pada saat makan siang ringan-ringan," katanya.
Â
Advertisement
Bertemu 3 Capres, Jokowi: Saya Ajak Pemilu Tidak Saling Fitnah dan Menjelekkan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan isi pembicaraan saat makan siang bersama tiga bakal calon presiden (capres) di Istana Merdeka Jakarta, Senin 30 Oktober 2023.
Jokowi mengajak tiga capres yakni, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan mengawal agar Pemilu 2024 berjalan tanpa ada saling fitnah.
"Ya saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar pemilu berjalan dengan damai, tidak ada saling fitnah memfitnah," kata Jokowi di Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa 31 Oktober 2023.
Dia juga mengajak ketiga capres untuk menghindari kampanye negatif yang saling menjelekkan dan merendahkan. Jokowi ingin Pemilu 2024 diisi dengan adu program dan gagasan.
"Tidak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekkan, tidak ada saling merendahkan, tetapi dengan adu program, adu gagasan. Saya kira itu, rakyat menginginkan itu," jelas dia.
Terkait pertemuan dengan cawapres, Jokowi menyebut hal itu merupakan urusan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Menurut dia, Ma'ruf Amin akan mengundang para cawapres untuk bertemu.
"Nanti ya Pak Wapres yang akan mengundang," jelas Jokowi.