Liputan6.com, Jakarta - Unit Pelayanan Transjakarta secara resmi telah berubah menjadi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan berbentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Para direksi PT Transjakarta pun telah berganti dan dipimpin oleh orang baru yang telah melalui proses fit and proper test. Setelah berubah bentuk, bagaimana nasib operator Transjakarta saat ini?
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar mengungkapkan, setelah menjadi BUMD pihaknya menyerahkan sepenuhnya nasib kerja sama operasional operator swasta kepada PT Transjakarta.
"Tergantung pertimbangan direksi baru, apakah akan dilanjutkan atau tidak," ujar Akbar di Balaikota, Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Namun demikian, ia mengatakan sampai kini operasional Transjakarta diserahkan kepada pihak operator. Mekanisme tersebut akan terus dipakai karena masa berlaku kontrak antara Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta dan operator yang telah dibuat masih berlaku sampai saat ini.
"Operator kan buat kontrak dengan BLU Transjakarta. Dalam kontrak itu kan ada durasinya tujuh tahun. Nah tentunya dengan transfer dari BLU ke BUMD, otomatis kontrak-kontrak tadi akan dilanjutkan," ucap Akbar.
Menurutnya, nasib operator baru dapat ditentukan bila kontrak dengan PT Transjakarta selesai. Setelah itu, bagaimanan keputusan selanjutnya, bukan lagi menjadi kewenangannya.
"Habis kontrak ya itu tergantung. Terserah direksinya. Apakah direksi mau membuat kontrak yang baru atau bagaiman. Itu terserah direksi" jelas Akbar.
Walau telah berpindah kewenangan, Akbar menilai peran operator bus cukup besar dalam operasional Transjakarta selama ini. Ia beralasan, selama ini operator bus mempunyai pengalaman yang cukup banyak dalam urusan manajerial dan operasional Transjakarta. Karena itu, ia membantah bila keberadaan operator menghambat kemajuan Transjakarta.
Ia pun menyebut, beberapa operator bus dianggap telah memberikan pelayanan yang baik. "Tidak semuanya jelek. Koridor satu dioperasikan Damri. Itu bagus. Terus di koridor 6, JTM, itu bagus. Sebagian besar menurut saya cukup bagus," ucap Akbar.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengumumkan perubahan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dari Unit Pelayanan menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Jokowi memilih Antonius NS Kosasih sebagai Direktur Utama PT Transjakarta.
Baca juga:
Baca Juga
Resmi BUMD, Jokowi Umumkan Antonius Kosasih Dirut Transjakarta
Advertisement