Sukses

Galang Dana untuk Satinah, Muhaimin: Jangan Terkesan Banyak Uang

Kemenakertrans tengah mengirim tim untuk bernegosiasi, menurunkan tebusan dari Rp 21 miliar menjadi Rp 12 miliar.

Liputan6.com, Selong - Muhaimin Iskandar meminta masyarakat tidak panik dan tidak ribut soal hukuman mati yang mengancam Satinah, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Reaksi penggalangan dana oleh masyarakat dia nilai hanya akan meningkatkan harga diyath atau uang tebusan yang harus dibayar Satinah untuk keluarga majikan yang menjadi korban pembunuhan.

"Yang penting masyarakat tetap tenang dan tidak panik, apalagi terkesan banyak uang. Karena akan memancing harga diyath, percayalah kita akan atasi bersama," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat kemarin.

Muhaimin mengatakan, pemerintah sudah berhasil menunda eksekusi Satinah sebanyak 5 kali, sejak tahun 2007. Upaya itu dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari negosisasi dan juga surat yang dikirim oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Penerintah Arab Saudi.

Terkait jumlah diyath Rp 21 miliar yang harus dikeluarkan untuk Satinah, menurut Muhaimin itu  merupakan putusan dari pihak keluarga korban karena mereka berhak menentukan angka sebesar itu. Apalagi ada pengakuan dari Satinah terkait pembunuhan.

Kemenakertrans saat ini telah menerjunkan tim khusus untuk bernegosiasi pembayaran diyath untuk Satinah, dari Rp 21 miliar menjadi Rp 12 miliar.

"Insya Allah kita optimis diath itu berhenti di angka Rp 12 miliar dan tidak melebar ke eksekusi. Syukur-syukur bisa diampuni atau dalam arti selain hukuman pancung," ucap Muhaimin.

Hukuman pancung Satinah akan dilakukan April mendatang. Keluarga korban meminta tebusan Rp 21 miliar. Saat ini, uang yang telah terkumpul untuk uang tebusan Satinah baru Rp 12 miliar. Sebagian masyarakat Indonesia melakukan pengalangan dana untuk membantu membayar tebusan Satinah itu.

Baca juga:

SBY: 176 TKI Sudah Kita Bebaskan dari Hukuman Mati

Beberapa Pengusaha Janji Ikut Saweran Diyat untuk Satinah

Tebus TKI Satinah Rp 25 M, SBY: Negara Harus Menanggung Terus?