Ikut Earth Hour, Bundaran HI Sempat Gelap

Liputan6.com, Jakarta - Aksi sayang bumi dengan memadamkan listrik selama 1 jam atau Earth Hour kembali dilakukan malam ini. Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang bisa dibilang jantung Ibukota pun turut berpartisipasi.

Tarimin, salah seorang penjual kopi keliling kaget karena tiba-tiba kawasan yang biasanya ramai cahaya itu menjadi gelap. "Tiba-tiba saja, saya lagi nunggu pembeli, tahu-tahu mati lampu-lampu nih," ujarnya kepada Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (29/3/2014).

Ia menjelaskan, patung yang berdiri kokoh di tengah air mancur Bundaran HI pun sampai tak terlihat. Tak hanya itu, lampu jalan dan lampu yang mengelilingi air mancur pun juga turut dimatikan.

"Semua gelap, tapi nggak gelap gulita. Lampu hotel dan Plaza Indonesia masih ada yang nyala sebagian. Saya baru tahu kalau ada acara matiin lampu gini," imbuhnya.

Felicia Amanda, salah seorang pengunjung Bundaran HI mengaku tahu soal Earth Hour ini. Ia mengatakan aksi itu masih dijalankan setengah hati. Sebab, masih ada gedung-gedung pencakar langit di Jalan MH Thamrin yang tak mematikan seluruh lampu. "Semoga ke depan lebih partisipatif saja," kata Felicia.

Felicia sendiri mengaku tak hanya asal bicara. Ia sendiri telah melakukan aksi mematikan lampu sejak tahun lalu. "Dari Earth Hour tahun lalu saya laksanakan. Saya bergelap-gelapan dan matiin semua elektronik di kamar saya," terangnya.

Aksi Earth Hour ini berlangsung 1 jam, dari pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB. Meski aksi tersebut dilaksanakan di Bundaran HI, aksi serupa tak terjadi di Mal Kota Kasablanka.

Sebab, di mal tersebut sedang ada acara Evening with David Foster. Dalam acara itu, pasangan Presiden-Wakil Presiden Partai Hanura Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo mengumpulkan ratusan pengusaha. Acara hiburan musik itu berlangsung meriah di bawah sorotan lampu kelap-kelip berbagai warna.

Baca juga:

Ikut Earth Hour, 5 Titik di Surabaya Gelap Gulita 1 Jam

Aksi 1 Jam Matikan Listrik, Beban Listrik Jakarta Turun 1.800 Mw

Satu Jam Listrik Jawa-Bali Padam, PLN Bisa Hemat Rp 550 Miliar