Sukses

Lantunan Doa dan Nyala Lilin untuk Kebebasan Satinah

Puluhan orang dari berbagai komunitas menggelar aksi doa bersama untuk TKI Satinah yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orang berkumpul di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta untuk menggelar doa bersama untuk Satinah. Sejumlah orang dari berbagai komunitas itu menyalakan lilin sebagai wujud kepedulian terhadap TKI Satinah yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (1/4/2014), sambil membawa poster bertuliskan "Save Satinah", sejumlah orang berorasi menyerukan agar pemerintah lebih memperhatikan nasib TKW seperti Satinah.

Menurut aktivis Migrant Care, Anis Hidayah pemerintah harus bertindak tegas dalam bernegosiasi dengan pihak pemerintah Arab Saudi.

Kasus satinah bermula ketika ia dituding membunuh mantan majikan perempuannya, Nura Al Garib pada 2007 lalu. Satinah mengaku kesal pada majikannya karena dituduh mencuri uang dan sering diperlakukan kasar.

Pengadilan Arab Saudi menjatuhi hukuman pancung kepada Satinah. Dia bisa bebas dari sabetan pedang algoji dengan membayar diyat atau uang darah sebesar 7 juta riyal atau sekitar Rp 21 miliar dengan tenggat waktu 3 April 2014.

Namun kini muncul kabar bahwa keluarga mantan majikan Satinah menurunkan diyat menjadi 5 juta Riyal atau sekitar Rp 15 miliar. Sementara pemerintah juga memberikan sinyal adanya kemungkinan Satinah lolos dari hukuman pancung. (Nadya Isnaeni Panggabean)

Baca juga:
#SaveSatinah dan `Trauma` Darsem
Siswa Madrasah pun Galang Dana untuk TKI Satinah
[VIDEO] Keluarga Majikan Satinah Turunkan Diyat