Sukses

Bocah SD Diduga Tewas Dikeroyok, 3 Teman Sekolah Diperiksa Polisi

Muhammad Syukur, bocah 7 tahun yang masih duduk di kelas I SDN Tamalanrea V meninggal dunia diduga akibat dikeroyok teman sekolahnya.

Liputan6.com, Makassar - Muhammad Syukur, bocah 7 tahun yang masih duduk di kelas I SDN Tamalanrea V meninggal dunia diduga akibat dikeroyok teman sekolahnya pada Kamis 27 Maret siang lalu. Pihak sekolah membenarkan adanya perkelahian sebelum Syukur jatuh sakit hingga akhirnya tewas.

"Saya minta keterangan langsung dari wali kelasnya. Tetapi memang sebelum kejadian, korban ada gangguan kesehatan. Di dalam kelas, selalu murung dan terdiam," kata Kepala Sekolah SDN Tamalanrea V Nurbaya Karim di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/4/2014).

Sementara itu, Polsek Tamalanrea telah memeriksa 3 bocah yang diduga terlibat dalam pengeroyokan Syukur. Namun ketiganya tak bisa diproses lantaran masih berada di bawah umur.

Ketiganya adalah adalah R (7), R alias I (7), dan A (6). Mereka merupakan murid kelas I B di  Sekolah Dasar (SD) Inpres Tamalanrea 5, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, yang juga merupakan teman korban.

"Mereka mengakui semuanya, saat kami periksa. Katanya ada yang menendang pada bagian perut dan dada. Juga ada yang mengaku mendorong," kata Kapolsek Tamalanrea, Komisaris Polisi (Kompol) Ahmad Yulias di kantornya, Selasa (1/4/2014).

Ahmad menuturkan, hingga saat ini, polisi juga belum menerima laporan dari keluarga korban. "Kami akan mempertemukan seluruh keluarga, baik dari korban maupun pelaku untuk mencarikan jalan penyelesaian yang terbaik."

Sementara Sabran (35), ayah Syukur tak kuasa berbicara banyak mengenai kasus ini. "Diagnosa rumah sakit, Syukur menderita luka dalam berupa pendarahan pada lambung. Mengakibatkan pendarahan hebat yang keluar dari mulut dan hidung korban sebelum meninggal," kata Sabran.

Baca juga:

Bocah SD di Makassar Tewas Diduga Dikeroyok Teman Sekolah