Sukses

Ahok Minta Monorel Batal, Jokowi Beri Kelonggaran?

Menurut Ahok, hingga kini PT JM belum juga menyerahkan perhitungan terkait penambahan bangunan properti di stasiun monorel.

Liputan6.com, Jakarta - Perjanjian Kerja Sama (PKS) proyek monorel hingga saat tak kunjung selesai. Padahal sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, bila perjanjian tersebut tak ditandatangi hingga akhir Maret, proyek tersebut dibatalkan.

Pria yang akrab disapa Ahok itu juga telah mengajukan rekomendasi pemutusan kerja sama antara Pemprov DKI dengan PT Jakarta Monorail (JM) kepada Gubernur DKI Joko Widodo. "Kalau saya sih rekomendasi, kalau nggak jelas, putusin (kerja sama)," tegas Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Namun, kata Ahok, hingga kini pihak PT JM belum juga menyerahkan perhitungan terkait penambahan bangunan properti di stasiun monorel. Sehingga, Pemprov DKI harus menunggu dan PKS pun harus tertunda kembali.

"Silakan tanya ke Pak Gubernur, kalau saya sih maunya batal. Tapi tidak tahu, mungkin pak Gubernur kasih kelonggaran lagi. Pak gubernur kan lebih baik...Hehehe," jelasnya.

Namun, Ahok membantah tak adanya ketegasan Pemprov DKI kepada PT JM. Sebab, ia telah berkali-kali mengancam akan membatalkan proyek tersebut. Hanya, keputusan akhir, tetap berada di tangan Jokowi.

"Bukan nggak ada ketegasan. Tanya Pak Gubernur lah. Aku nggak tahu tuh. Kan kita sabar menanti," ucap Ahok sambil tersenyum.

Merasa nasib kelanjutan pengerjaan proyek monorel masih belum jelas, 27 Februari 2013, Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengancam akan mengganti PT Jakarta Monorail (JM) sebagai investor pembangunan monorel koridor green line dan blue line, jika dokumen yang diminta tidak segera diserahkan.

"Dokumennya saja belum diserahkan ke saya. Tolong yang dikejar ke PT JM-nya, jangan kejarnya ke saya. Ya kalau sampai waktu nanti belum diserahin, ya kita ganti investornya. Makanya kejar ke PT JM-nya, biar kelihatan siapa yang lamban," ujar Jokowi saat itu.

PT JM memang telah melengkapi dokumen tersebut, hanya tidak sesuai tenggat waktu yang diberikan Jokowi. Meski begitu, Jokowi tetap memberi kelonggaran hingga akhirnya dilaksanakan ground breaking pada Oktober 2013.

Pada awal 2014, proyek monorel tak juga dilaksanakan dengan alasan masih dalam tahap persiapan. Sebulan kemudian, PT JM berdalih adanya business plan yang belum selesai maka pembangunan belum dilakukan. Hal itu yang membuat Ahok mengeluarkan ancaman pembatalan proyek monorel dan memberi waktu hingga akhir Maret. Namun memasuki April 2014, proyek monorel belum juga dimulai. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Jika Monorel Tak Sesuai Tata Ruang DKI, Ahok: Kita Pasti Tolak

Kendala PT JM Tak Kunjung Bangun Monorel

Jokowi: Metro Kapsul Lebih Murah, Tapi Belum Ada Keputusan

Â