Liputan6.com, Mamuju - Panggung kampanye yang menghadirkan pentas dangdut di dekat sekolah mengganggu proses belajar mengajar di Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Para guru bahkan tidak berdaya mencegah para murid keluar dari ruang kelas untuk mendekatinya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (3/4/2014), begitu terdengar musik dangdut, anak-anak di sekolah ini langsung mendekati panggung tersebut.
Selain itu, hiruk pikuk kampanye selama 2 pekan terakhir juga dikeluhkan oleh para pengajar di SD Balabonda, Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Meski dilarang oleh gurunya, para siswa tetap keluar kelas untuk menengok keriuhan kampanye. Mereka bahkan ikut berjoget, saat seharusnya belajar.
Sementar itu di Surabaya, Polda Jawa Timur membeberkan terjadinya 7 kasus pidana selama kampanye. Pelanggaran yang terjadi berupa pemberian sembako, uang, dan kampanye di tempat ibadah dan sekolah. Seorang caleg dari Partai Hanura dan Partai Kebangkitan Bangas (PKB) bahkan menjadi tersangka.
Perusakan alat peraga kampanye juga marak terjadi di Kebumen, Jawa Tengah. Seperti yang terjadi di dapil dua Kebumen tercatat 700 bendera dan pamflet salah satu partai hilang atau dirusak. Dari peristiwa ini, nampak dua pelaku perusakan tertangkap basah saat sedang beraksi.
Hingga berita ini diturunkan, para pelaku berhasil digelandang ke Mapolsek Poncowarno bersama barang bukti belasan bendera yang mereka copot.
Lihat juga:
[VIDEO] Hatta Rajasa Kampanye di Makassar, Megawati di Bali
[VIDEO] Sibuk Kampanye, Puluhan Anggota DPRD Serang Mangkir Rapat
[VIDEO] Puluhan Siswa SD di Gorontalo Jadi `Tumbal` Kampanye
Advertisement