Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan lalu lintas masih terus menghiasi wajah Ibukota yang seakan sulit untuk diuraikan. Pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang tinggi tidak seiring dengan penambahan ruas jalan yang ada. Berbagai `jurus` sudah dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan Ibukota.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (3/4/2014), mulai dari busway yang digagas Sutiyoso saat menjadi Gubernur Jakarta.
Namun belakangan, fasilitas transportasi umum busway banyak dikritik. Karena pelayanannya makin buruk. Belum lagi kasus pengadaan bus Transjakarta yang sarat dengan isu korupsi.
Kini di masa kepemimpinan Jokowi-Ahok, Pemprov DKI juga berupaya menambah moda transportasi massal untuk mengurangi kemacetan Ibukota. Jokowi-Ahok ingin mewujudkan mimpi masyarakat dengan melanjutkan proyek Monorail dan proyek prestisius MRT.
Proyek Monorel dan MRT belum usai, kini ada rencana baru yang tengah dipertimbangkan Pemprov DKI Jakarta, yaitu Metro Kapsul. Pemerintah pun mengunjungi pabrik pembuat Metro Kapsul, PT Perkakas Rekadaya Nusantara di Subang, Jawa Barat.
Jalur layang Metro Kapsul diklaim lebih mudah pembangunannya. Karena menggunakan sistem knock down atau bongkar pasang.
Kemampuan angkutan massal yang lebih mirip dengan bus melayang ini diprediksi dapat mengangkut 19.000 penumpang dalam 1 jam. Biaya operasionalnya yang diklaim lebih murah dari Monorel membuat Jokowi mantap mempertimbangkan Metro Kapsul untuk digunakan di Jakarta. (Anri Syaiful)
Baca juga:
`Kesemsem` Metro Kapsul, Jokowi: Import Terus Kapan Majunya?
Kunjungi Pabrik Metro Kapsul, Jokowi: Saya Ndak Ragu Lagi
Ahok Minta Monorel Batal, Jokowi Beri Kelonggaran?