Liputan6.com, Jakarta - Jelang pesta demokrasi 9 April mendatang, berbagai serentetan kasus penembakan di Nangroe Aceh Darusalam terjadi. Terakhir di Desa Geulanggang Teungoh, Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Senin 31 Maret 2014 sekitar pukul 21.30 WIB. Untuk mengusutnya, Mabes Polri menerjunkan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Wakapolri Komjen Badrodin Haiti menjelaskan, pihaknya tengah menyelidiki kasus penembakan oleh kelompok orang tak dikenal di Bireuen, yang menewaskan 3 orang dan 1 kritis dalam minibus berpenumpang 12 orang tersebut.
"Sedang diturunkan Tim Densus kesana untuk mengungkap kasus ini," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/4/2014).
Meski demikian, sambung Jendral bintang 3 itu, pihaknya belum berencana menambah kekuatan personel di daerah ujung Sumatera tersebut. Mengingat maraknya penembakan jelang pemilu.
"Sementara di sana sudah ada Detasemen Brimob, Densus, dan tim lain kita," ujar Badroedin.
Sebelumnya minibus berstiker caleg dari Partai lokal Aceh yang membawa 12 orang penumpang untuk berobat, namun tak dinyana mobil itu tiba-tiba dibrondong tembakan orang tak dikenal di tikungan kuburan China, Desa Geulanggang Teungoh tersebut. Akibatnya, 3 orang tewas dan 1 kritis.
Mirisnya lagi, 1 dari 3 korban tewas bocah berusia 1 tahun 8 bulan yang bernama Khairil Anwar. Satu lainnya adalah seorang perempuan berusia 19 tahun Azilawati serta seorang pria berusia 26 tahun Zuwaini. Satu korban kritis bernama Fahrurazi (25).
Namun, Mabes Polri membantah penembakan ini terkait politik atau kampanye pemilu. Namun di lokasi kejadian perkara, polisi menemukan 8 selongsong peluru.
Densus 88 Buru Pelaku Teror Politik di Aceh
Jelang pesta demokrasi 9 April mendatang, berbagai serentetan kasus penembakan di Nangroe Aceh Darusalam terjadi.
Advertisement