Sukses

Bantu Pengamanan, 1 Batalyon TNI Digeser ke Perbatasan RI-PNG

1 batalyon pasukan TNI dari Batalyon 751/Raider Sentani digeser untuk mengambil alih situasi baku tembak di perbatasan RI-Papua Nugini.

Liputan6.com, Jayapura - Kodam XVII/Cenderawasih menggeser 1 batalyon pasukan dari Batalyon 751/Raider Sentani. Pasukan ini digeser untuk mengambil alih situasi baku tembak yang terjadi di Wutung, perbatasan RI-Papua Nugini yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIT, Sabtu (5/4/2014).

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Arh Riska Hidayatullah mengatakan saat ini situasi sudah diambil alih oleh aparat keamanan dan sudah kondusif. TNI bakal menyiagakan 1 batalyon personelnya di Papua selama pemilu berlangsung.

"Situasi saat ini sudah diambil alih dan kami tetap menyiagakan pasukan di perbatasan untuk membantu pasukan pengamanan perbatasan," katanya.

Baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dengan aparat keamanan terjadi pagi tadi. Akibat penembakan tersebut Kapolres Jayapura AKBP Alfred Papare dan satu anggota Kodim 1701/Jayapura, Tukino terkena serpihan kaca.

Tak hanya itu, 6 wartawan yang kesehariannya bertugas di Jayapura, juga dievakuasi ke Koramil Muara Tami, pascabaku tembak aparat keamanan dan kelompok sipil bersenjata.

Wartawan yang pagi tadi hendak meliput pencoblosan di Vanimo, Papua Nugini, terpaksa tertahan di Koramil Muara Tami, karena situasi tidak memungkinkan untuk dilakukan penyeberangan ke wilayah negara tetangga itu.

Menurut wartawan Radio Elshinta, Aman Hasibuan yang ikut dalam rombongan peliputan tersebut, sejak pagi tadi di pagar perbatasan Papua dan Papua Nugini di daerah Wutung sudah terjadi pemalangan dan pembakaran.

Bendera Merah Putih yang berada di sekitar menara perbatasan Papua dan Papua Nugini diturunkan dan digantikan dengan Bendera Bintang Kejora dan Bendera PBB.  "Baku tembak terjadi dan kami terpaksa ke Koramil Muara Tami, karena suasana tidak memungkinkan," jelasnya. (Ein Yunita Kristanti)