Liputan6.com, Tangerang - Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) dengan trayek Poris Plawad (Kota Tangerang)-Kalideres (Jakarta Barat) mulai beroperasi. Namun, sejumlah sopir angkutan umum di Kota Tangerang, Banten, menolak pengoperasian moda transportasi baru ini.
"Rugilah kita, setoran bakal menurun dengan trayek bus baru ini. Pemerintah kaya nggak ngerti aja sama nasib rakyat kecil," ungkap Bustomi, salah seorang sopir angkot trayek Kali Deres-Serpong kepada Liputan6.com, Selasa (8/4/2014).
Dengan beroperasinya APTB trayek baru ini, Bustomi mengaku sopir angkot seperti dirinya yang sudah jauh lebih dulu ada, bisa merugi hingga 50%. "Karena itu dengan tegas kami menolak," ujarnya.
Jauh sebelum Pemkot Tangerang melakukan uji coba trayek baru APTB jurusan Terminal Poris-Kalideres, ratusan sopir angkot tersebut sempat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Walikota Tangerang.
"Tapi sepertinya keluhan kami tak didengar," ujar Bustomi kesal.
Uji coba trayek APTB baru ini dipimpin langsung Walikota Tangerang Arief Wismansyah. Dengan didampingi sejumlah pejabat dari Dinas Perhubungan seperti Kadishub Herman Suwarna, Kepala UPTD Buslane Asep Yuyun dan perwakilan dari Organda, Arief menaiki buslane dari Terminal Poris.
Pada kesempatan itu Arief menuturkan, dengan adanya rute baru ini diharapkan dapat menekan beban kemacetan di wilayah Kota Tangerang, khususnya di Jalan MH Thamrin hingga Kebon Nanas.
"Kondisi lalu lintas di Kebon Nanas saat ini sudah sangat macet. Diharapkan, masyarakat bisa pindah ke angkutan massal dan mengurangi kemacetan," tuturnya. (Raden Trimutia Hatta)
Sopir Angkot di Tangerang Tolak Beroperasinya APTB
Sopir angkot di Kota Tangerang, Banten, menolak pengoperasian moda transportasi APTB sebagai angkutan massal yang baru.
Advertisement