Liputan6.com, Jakarta - Baku tembak kembali terjadi di Puncak Jaya, perbatasan Papua dan Papua Nugini sekitar pukul 05.50 waktu setempat. Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, dari laporan Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian mengatakan, salah satu dari kelompok masyarakat bersenjata tewas tertembak.
"Di Puncak Jaya dilaporkan kapolda, terjadi kontak senjata antara anggota TNI di Puncak Jaya dengan kelompok masyarakat bersenjata dan 1 orang Wenda tewas (kelompok terkena tembakan)," kata Kapolri Jenderal Sutarman, Jakarta, Rabu (9/4/2014).
Sutarman menjelaskan kelompok bersenjata tersebut menggunakan 1 senjata laras panjang jenis SS1. Namun ia belum dapat merinci secara detail, lantaran masih dalam proses pemeriksaan dan koordinasi lebih lanjut.
"Ini saya kira tidak sama sekali terlibat dengan Pemilu. Bawa senjata dan kontak senjata dan 1 orang meninggal ditemukan senjata. Masih dalam pemeriksaan jumlahnya," ujar Sutarman.
Menurut Sutarman, para pelaku kerap mengambil senjata dari anggota TNI dan Polri. "Memang banyak senjata Polri yang dirampas dan senjata TNI yang diambil. Walau kode sudah dihapus tapi tetap bisa terpantau," ujarnya.
Diduga kelompok bersenjata yang melakukan penembakan di perbatasan itu berjumlah sekitar 10 orang. Mereka menembaki pos jaga batas Yonif 623/Kapuas.
Pascapenembakan, 2 unit panser langsung melakukan penembakan balasan, hingga kelompok tersebut melarikan diri ke hutan. Kelompok bersenjata itu kini masih dalam pengejaran aparat keamanan setempat.
Penembakan juga terjadi di perbatasan Papua dan Papua Nugini pada Sabtu 5 April lalu. Sempat terjadi baku tembak antara aparat keamanan dengan sekitar 40 anggota kelompok sipil bersenjata di Papua. Korban meninggal diduga berjumlah 3 orang dari kelompok bersenjata itu. (Yus Ariyanto)
Kapolri: Baku Tembak di Papua Tak Terkait Pemilu
Namun Kapolri Jenderal Sutarman membantah, baku tembak yang menewaskan 1 anggota kelompok bersenjata itu terkait Pemilu.
Advertisement