Liputan6.com, Jakarta - Antrean panjang dan berdesak-desakan. Penantian yang cukup lama. Bahkan yang lebih parah, mogok atau terbakar di tengah jalan. Itu semua yang sering dialami penumpang bus Transjakarta. Bus yang menjadi transportasi massal andalan di tengah kemacetan Ibukota.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (11/4/2014), mimpi warga Jakarta bisa naik bus Transjakarta yang nyaman dan bebas macet sepertinya masih jauh dari terwujud.
Masalah dalam tender pengadaan bus membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak yakin target pengadaan bus bisa terpenuhi. Tahun ini Pemprov DKI menargetkan pengadaan bus Transjakarta hingga 1.000 unit. Ditambah Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) 3 ribu unit.
"Kalau kayak gini, target tahun ini bisa nggak tercapai. Kita akan minta orang swasta aja yang masuk ke dalam" kata Ahok.
Tak tercapainya target tersebut lantaran dalam proses pengadaannya ditemukan adanya indikasi kecurangan. Kondisi bus dari China yang dilaporkan baru, ternyata didapati beberapa kerusakan. Bahkan ditemukan dugaan penggelembungan harga bus dari Rp 1 miliar menjadi Rp 3 miliar.
Untuk menghindari terjadinya kecurangan pada proses lelang, Ahok menegaskan ke depannya pembelian bus hanya akan dilakukan dengan e-catalog.
(Shinta Sinaga)