Liputan6.com, Jakarta- Nama Dino Patti Djalal di dunia pemerintahan memang sudah tak asing lagi. Namun bagaimana di dunia politik? Meski terbilang baru terjun ke dunia politik, apalagi mencalonkan diri sebagai presiden, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu sudah mendapatkan dukungan.
Bahkan, pria yang akrab disapa Dino Djalal itu telah melakukan kampanye terkait pencapresan dirinya dari Partai Demokrat.
Berikut petikan bincang-bincang bersama Dino Patti Djalal di kantor Liputan6.com, SCTV Tower pada 2 April 2014:
Konvensi Capres Partai Demokrat tengah berlangsung. Sejauh ini apakah Anda melihat konvensi telah mendongkrak elektabilitas Partai Demokrat? Seberapa besar?
Prosesnya masih fair dan baik, dan bahkan mencerminkan meritokrasi. Baik.. semua orang baik dari dalam dan luar partai dianggap mampu.
Sudah ada 9 kali perdebatan capres. Perdebatan bagus. Banyak solusi-solusi dan ide perdebatan.
Sayang, perdebatan hanya disaksikan secara lokal. Belum ada satupun yang disaksikan cara nasional. Padahal, saya yakin orang akan lebih menghargai lagi.
Mendukung elektabilitas Demokrat sangat baik, karena dari 11 calon itu baik. Baik kualitasnya. Bisa mewakili putra terbaik bangsa.
Dari 10 peserta konvensi lainnya, siapa lawan terberat Anda?
Ada satu anak muda yang lumayan cerdas. tapi ia masih baru di dunia politik. Namanya Dino Patti Djalal.
Saya harus mengalahkan dan memperbaiki diri jauh ke depan. karena ini dalah satu kontes menjadi pemimpin dari 240 juta orang. Jadi saya harus berusaha setiap hari.
Bincang Dino Djalal Terjun ke Capres di Pemilu 2014
Apa yang membedakan Anda dengan peserta konvensi lainnya?
Saya tak bisa membandingkan dengan 11 calon lainnya. Aset saya, saya sudah bekerja di pemerintahan selama 27 tahun sebagai PNS.
Saya mempunyai latar belakang akademis. Tapi lebih penting lagi saya memiliki pengalaman praktis, bagaimana membuat keputusan dan bagaimana menjalankan roda-roda pemerintahan selama 27 tahun.
Dan saya telah mendapatkan bintang jasa utama. Penghargaan negara tertinggi untuk sipil. Saya kira itu adalah salah satu aset penting saya.
Tapi yang paling penting adalah idealisme saya.
Dalam arti saya dari awal ingin mengusung politik pengabdian dan prestasi. Saya masuk ke panggung konvensi, bukan untuk mencari nafkah atau pekerjaan. Tapi mengubah politiik indonesia. Dan mencoba agar idealisme kembali merekah di kalangan para pemilih dan generasi muda. Dan mewarnai nasionalisme indonesia.
Alhamdulilah setelah 27 tahun sudah paham untuk menjalankan roda-roda pemerintahan.
Lalu apa yang akan Anda lakukan terhadap isu pemberantasan korupsi?
Terus dukung KPK. Lembaga yang dipercaya masyarakat salah satunya KPK. Cuma KPK itu mengurus masalah-masalah korupsi besar, yang miliaran. Karena mandatnya memang begitu.
Menurut saya harus ada lini lain, lini yang di bawah. Di seluruh indonesia banyak simpul birokrasi pelayanan masyarakat, di mana sering terjadi pungli, korupsi dan manipulasi.
Masyarakat melihat, KPK bagus. Tapi masyarakat yang di bawah yang melihat aksi korupsi di bawah bagaimana?
Jadi solusinya membentuk unit sergap, buru sergap mirip dengan KPK. Namun berkecimpung di bidang sentra pelayanan publik di bawah.
Jadi kalo ada polisi, orang imigrasi atau siapa pun, orang pajak, mereka akan berpikir 2 kali untuk korupsi. Kalau mereka tahu ada unit sergap yang menyamar untuk menangkap aksi korup mereka.
Meski terpisah dari KPK, namun kinerja unit-unit tersebut pastinya akan membantu kinerja KPK. juga untuk masyarakat bawah.
Advertisement
Bincang Dino Djalal Terjun ke Capres di Pemilu 2014
Soal isu perempuan, masalah apa yang paling mendasar untuk diperjuangkan?
Kalau perempuan dari segi akses ke pendidikan saat ini sudah baik. Proporsi wanita di SD, SMP, SMA pun sejajar. Namun yang perlu diperjuangkan akses ke politik. Konon pemilih muda masih banyak laki-laki ketimbang perempuan.
Meski caleg-caleg peremupuan ada karena sudah ada kuotanya 30 persen. Tapi sulit dipenuhi.
Perempuan perlu juga berdiri di garis depan untuk memberantas korupsi.
Dari segi produktivitas, perempuan sebagai backbone (tulang punggung) dari UMKM Indonesia. Sekarang yang paling banyak menerima mikro kredit adalah wanita, umumnya mereka mengembalikan kreditnya dengan baik. Mereka banyak sekali ada di mikro kecil.
Cara membesarkan dan memberdayakan ekonomi Indonesia. Dengan memberdayakan perempuan terutama di bidang enterpreneurship dan tenaga kerja indonesia.
Bagaimana dengan masalah pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan?
Yang paling penting adalah akses masuk ke perguruan tinggi.
Sekarang ini sudah ada wajiib belajar 9 tahun. Target pendidikan universal sampai SMA, targetnya sudah ada. Beda dengan wajib belajar ya. Dari pengalaman keliling Indonesia dan statistik, ada perubahan akses.
Masyarakat paling kaya, umumnya anak-anaknya masuk universitas.
Tapi yang di bawah, masih sulit. anak-anaknya yang 20 persen miskin, hanya 1 persen yang masuk ke bangku kuliah. Sekarang pasti lebih baik. Karena sudah ada program bidik misi.
Tetapi menurut saya salah satu cara terbaik melawan kemiskinan, adalah menjamin agar anak-anak orang miskin bisa masuk ke bangku kuliah.
Karena kalau orang miskin pendapatannya rendah, tapi punya gelar sarjana, sudah setengah kaki masuk ke kelas menengah. Akan ada mobilitas hidupnya. Membantu kehidupan ke depannya.
Bincang Dino Djalal Terjun ke Capres di Pemilu 2014
Apa yang akan dilakukan peserta konvensi bila ternyata elektabilitas Demokrat di bawah
20%?
Hitungnya harus dihitung ulang kalkulasi politiknya. Bukan porsi saya. Itu porsi ketua umum majelis tinggi Demokrat. Dan para pimpinannya. Dengan persentase yang mereka miliki manuvernya bagaimana, mau berkoalisi dengan siapa.
Di luar itu, apapun yang terjadi setelah konvensi ini, saya akan tetap mengusung konsep-konsep yang selama ini saya tebarkan.
Nasionalisme unggul, bebas politik. Konsep yang saya yakini akan membuat Indonesia menjadi raksasa Asia di Abad 21.
Jadi ke depan saya akan terus menyebarkan idealisme, meritokrasi, semangat unggul, budaya unggul, mental jaura dan lain sebagainya.
Terus berjuang...
Karena saya sangat meyakini, saya enjoy sekali, senang sekali bisa ketemu anak-anak muda di universitas, pesantren, berbicara pengalaman saya. Bagaimana dunia yang telah saya alami, dan apa dampaknya bagi Indonesia. Dan bagaimana mereka bisa melihat dan mencari peran baru dalam dunia yang telah berubah.
Ada wacana Anda menjadi cawapres Prabowo. Sudah sejauh mana komunikasinya?
Jauh sekali. Yang ada pertanyaan dari wartawan. Ada komunikasi bolak-balik, kita lagi nyari waktu untuk ketemu tapi belum sempat.
Ini lebih kepada politik tegur sapa. Lebih ke arah sana.
10 tahun terakhir ini, adalah era terbaik bagi Indonesia. apapun kekuarangannya, apapun masalahnya yang masih harus ditangani. Saya yakin sejarawan akan menilai secara poltiik ekonomi dan sosial, ini era terbaik Indonesia.
Siapa pun yang jadi presiden nanti 2014.
Generasi berikutnya kalau ngeliat ke belakang, mereka akan apresiasi apa yang diberikan SBY dalam memimpin Indonesia terakhir.
Saya yakin presiden 2014 nanti harus berterimakasih kepada SBY. Karena mewarisi aset-aset yang sangat langka. Seperti: demokrasi yang stabil, ekonomi tinggi, persatuan Indonesia. Internasioanalisme Indonesia.
Advertisement
Bincang Dino Djalal Terjun ke Capres di Pemilu 2014
Sebagai mantan Dubes RI untuk AS, apakah benar bahwa capres RI harus mendapat restu AS?
Saya akan merasa terhina sekali, ada pemimpin Indonesia yang harus mendapat restu dari negara lain. Karena harus dapat restu rakyat. Kedaulatan rakyat dan RI.
Penting, begitu jadi presiden, dunia internasional sebaiknya memberikan dukungan terhadap orang yang dipilih rakyat Indonesia.
Sejarah membuktikan, kita bisa maju selalu, kalo kita turut memanfaatkan dukungan internasional.
Tapi siapa yang akan memimpin, itu sepenuhnya urusan dalam negeri. Tak boleh ada yang mengintervensi.
Bagaimana dengan capres-capres yang selama ini visanya ditolak AS, apakah masih hingga kini?
Urusan nanti. Siapa pun presidennya nanti, dunia harus menghormatinya. Karena itu pilihan demokrasi Indonesia.
Bila capres itu terpilih, bagaimana hubungan diplomatik dengan AS?
Saya nggak mau berandai-andai. Prinsipmya, siapa pun yang memimpin Indonesia.. Kalau dipimpin secara demoratis, secara jujur adil dan bebas. Harus didukung dan diakui dunia.
Bincang Dino Djalal Terjun ke Capres di Pemilu 2014
Sebagai penutup, apa yang mau Anda sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia?
Saya masuk ke sini, karena saya ingin membantu dan mengubah politik Indonesia. Makanya saya bicara politik biaya rendah, politik do the right thing.
Bicara politik pengabdian dan prestasi, bukan politik kekuasaan.
Menurut saya Pemilu 2014 ini strategis sekali, bagi arah pembangunan atau perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Kita semua memiliki tanggung jawab moral, untuk menjaga agar orang-orang yang memimpin Indonesia ini adalah orang yang baik, bersih dan berbobot.
Jadi jangan golput, terserah pilih siapa. Gunakan hak pilih.
Karena dalam sejarah Indonsia. Jarang sekali ada generasi yang punya hak untuk berserikat, berpendapat dan memilih pemimpinnya.
Selama ratusan tahun nenek moyang kita nggak dapetin itu. Bahkan setelah kita merdeka. Hak-hak itu masih belum ada di generasi sebelumnya.
Kita punya tiga-tiganya. Jadi jangan disia-siakan.
(Rizki Gunawan)
Advertisement