Liputan6.com, Denpasar - Ratusan warga Desa Sanur Kauh, Kota Denpasar, Bali melakukan tradisi upacara melaspas. Tradisi ini dilakukan di kantor desa yang baru selesai dibangun dengan biaya mencapai Rp 2 miliar lebih.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (14/4/2014), upacara melaspas ini dipimpin oleh seorang pedanda atau pendeta Hindu dibantu beberapa orang pemangku agama tersebut.
Dalam menjalankan ritual ini, warga menggunakan sesajen melaspas yang terdiri dari rangkaian janur, bunga, buah, kue dan aneka bahan sarana upacara lainnya.
Ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upacara melaspas. Seperti ngayaban caru atau mengantarkan sesajen. Hingga ritual ngayaban pamlaspas yang bertujuan mendoakan agar bangunan bisa memberi manfaat positif bagi yang menggunakan atau menempatinya.
Upacara melaspas berasal dari 2 kata yakni mlas dan pas yang artinya pemisah dan cocok. Makna melaspas adalah upacara menyatukan 2 unsur berbeda berupa kayu dan batu dalam bentuk bangunan yang layak untuk ditempati.
Upacara melaspas ini terdiri dari 3 tingkatan yaitu kanista, madya dan tingkatan paling tinggi atau megah yang disebut utama.
Ritual ini merupakan bentuk ketaatan dan kepercayaan umat Hindu di Bali terhadap kekuatan yang maha menguasai semesta. Tradisi warisan leluhur ini sudah dilaksanakan turun-temurun selama ratusan tahun. (Anri Syaiful)
Buka Gedung Baru, Umat Hindu Bali Gelar Upacara Melaspas
Tak hanya keindahan alamnya. Bali juga dikenal dengan kekayaan tradisinya. Salah satunya upacara melaspas untuk meresmikan bangunan baru.
Advertisement