Sukses

2.855 Siswa SMA di Merauke Ikut Ujian Nasional

Sebanyak 2.855 siswa SMA dan sederajat di Merauke antusias mengikuti UN untuk melancarkan pelaksanaan UN.

Liputan6.com, Merauke - Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk siswa SMA dan sederajat tidak dilakukan seluruh siswa di dalam ruangan kelas. Tidak sedikit yang berhalangan hadir di kelas karena beragam alasan, dari yang sakit hingga karena harus menjalani masa hukuman setelah tersangkut kasus pidana.

Seperti ditayangakan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (14/4/2014), sebanyak 2.855 siswa SMA dan sederajat di Merauke antusias mengikuti UN untuk melancarkan pelaksanaan UN. Puluhan dosen perguruan tinggi dari Universitas Musamus Merauke (Unimmer) dilibatkan dalam pengawasan dan pemantauan pelaksanaan UN tahun ini.

Sejauh ini proses persiapan dan distribusi seluruh soal UN berjalan lancar dan aman.

Sementara itu di Mataram, di antara ribuan siswa yang mengikuti UN, Erna Kusuma Ningsih, siswi Jurusan Perbankan SMK 1 Mataram terpaksa mengikuti ujian di rumahnya di Gang Malaku, Desa Rembiga, Mataram. Ia terpaksa tak dapat bergabung bersama teman-temannya karena tidak dapat berjalan akibat kecelakaan yang menimpanya sebelum hari H ujian.

Meski dalam keadaan sakit dan kurang bisa berkonsentrasi, Erna masih tampak semangat. Tidak ada pengecualian dan perlakuan khusus yang dilakukan pengawas ujian terhadapnya, yang berbeda hanya tempat ujian saja.

Kesempatan yang sama juga didapat 2 orang siswa yang meringkuk di ruang tahanan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Keduanya terpaksa mengikuti UN di rutan karena terlibat kasus pidana. Selama mengerjakan UN, kedua siswa  dijaga ketat oleh pengawas dan anggota polisi yang menggunakan baju preman. Pihak rutan menuturkan saat ini ada 5 tahanan anak-anak 2, diantaranya sudah kelas 3 SMA dan 3 lainnya masih kelas 2 SMA.

Kesempatan serupa juga didapat 3 siswa yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kediri. Meski berada di balik jeruji besi, ketiga siswa yang tersandung kasus narkoba ini masih mendapatkan hak untuk mengkuti UN. (Raden Trimutia Hatta)