Sukses

Dituding Kampanye dalam Soal UN, Ini Kata Jokowi

Dalam soal UN, Jokowi dituliskan sebagai sosok yang bersih dan antikorupsi.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam salah satu soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di Jawa Tengah, ditemukan pertanyaaan terkait sosok capres dari PDIP Joko Widodo. Dalam soal tersebut, pria yang akrab disapa Jokowi itu dituliskan sebagai sosok yang bersih dan antikorupsi.

Soal tentang Jokowi itu dikabarkan muncul di SMA Muhammadiyah I Sukoharjo untuk siswa jurusan IPS. Berikut kutipan asli yang ada dalam salah satu soal UN yang dimaksud:

"Ir. H. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, merupakan alumnus UGM. Sejak 15 Oktober, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI. Tokoh yang jujur dan selalu bekerja keras ini dikenal dengan gaya blusukannya ke pelosok ibu kota. Berbagai penghargaan telah beliau raih, antara lain ia termasuk salah satu tokoh terbaik dalam pengabdiannya kepada rakyat. Sebagai tokoh seni dan budaya, beliau dinilai paling bersih dari korupsi. Namun demikian, usahanya di bidang Upah Minimun Provinsi (UMP) mengalami kendala oleh tindakan buruh yang memanggil kembali perwakilannya saat sidang berlangsung. Buah dari pertemuan tersebut dewan pengupahan menetapkan UMP sebesar Rp 2,2 juta".

Dua pertanyaan yang harus dijawab peserta UN, adalah, pada nomor 15, tertulis, "Keteladanan Jokowi pada kutipan wacana tersebut adalah?" dan "Masalah yang dihadapi tokoh Joko Widodo berdasarkan paragraph tersebut adalah?".



Terkait soal itu, Jokowi mengaku belum tahu. Ia justru bertanya balik di mana soal tersebut ditemukan. Ia pun mengaku heran mengapa kiprahnya sebagai gubernur di jadikan sebagai salah satu bahan soal dalam ujian nasional.

"Nggak tahu saya. Nggak tahu, tanya yang buat. Siapa yang buat soal itu? Ya kamu tanya yang buat lah," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (14/4/2014).

Jokowi menyayangkan namanya dijadikan salah satu bahan soal UN. Terlebih soal tersebut muncul saat dirinya tengah menjadi sorotan media sebagai calon presiden yang diusung PDIP.

Semestinya, kata Jokowi, nama-nama yang muncul dalam soal UN bukanlah nama tokoh atau politisi yang sampai saat ini masih berkarir, namun alngkah baiknya nama dalam soal tersebut adalah figur atau tokoh pahlawan.

"Tapi mestinya pertanyaan itu kalau masalah tokoh. Sebenarnya lebih bagus yang berkaitan dengan pahlawan nasional. Ya kan, apa dari Aceh, Maluku, dari daerah yang lain. Saya kira lebih relevan. Sehingga jejak sejarah lebih tertanggap oleh anak-anak kita," tukas Jokowi.