Sukses

Penanaman Kapas Transgenik Tetap Dilanjutkan

Produksi kapas transgenik yang lebih besar dibanding kapas biasa menyebabkan penanaman terus dilanjutkan. Jika ditemukan dampak negatif, penanaman kapas transgenik akan dihentikan.

Liputan6.com, Jakarta: Keputusan Menteri Pertanian tentang penanaman kapas transgenik di tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan tetap dilanjutkan, lantaran produksi yang dihasilkan mencapai tiga hingga empat kali dibanding kapas biasa. Namun begitu, jika ditemukan dampak negatif yang merugikan lingkungan, penanaman dan penggunaan kapas transgenik bakal dihentikan. Hal ini diutarakan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, seusai mendampingi Wakil Presiden Hamzah Haz menghadiri Hari Perkelapaan Nasional, Kamis (20/9), di Jakarta.

Sebelumnya, sejumlah lembaga swadaya masyarakat mengajukan keberatan perihal penanaman kapas transgenik. Menurut mereka, menanam kapas transgenik lebih banyak menggunakan pupuk daripada kapas biasa. Dengan demikian, membawa dampak negatif terhadap lingkungan.

Menurut rencana, Deptan akan mengeluarkan kebijakan baru yang mengatur pembudidayaan kapas transgenik. Bungaran berharap, petani di tujuh wilayah di Sulsel tak terpengaruh dengan ulah kelompok tertentu yang membakar tanaman kapas. Sebab, nantinya para petani dapat menentukan sendiri jenis tanaman kapas yang cocok dengan kondisi lahan.(SID/Tri Ambarwatie dan Anto Susanto)