Sukses

Mahathir Mohamad: Demokrasi Bisa Membinasakan, Lihat Ukraina...

Menurutnya, paham ini harus dikritisi bukan untuk 'dimakan' bulat-bulat.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menilai, demokrasi dapat membinasakan suatu negara bila suatu negara tak menjaga dengan baik pemahamannya. Menurutnya, paham ini harus dikritisi bukan untuk 'dimakan' bulat-bulat.

"Demokrasi, saya dapati sekarang ini sudah jadikan demokrasi sebagai agama yang mesti kita ikut meski membinasakan. Mereka yang menciptakan demokrasi untuk perbaiki masyarakat bukan untuk dituruti saja. Itu yang jadi masalah sekarang ini," ujar Mahathir di Menara Bank Mega, Tendean, Jakarta, Senin (14/4/2014).

Pria yang sempat disebut-sebut sebagai Soekarno kecil ini menyatakan, demokrasi kini menjadi suatu paham yang tak bisa dibantah. Padahal paham tersebut merupakan buatan manusia yang pasti tak sempurna.

"Apa saja yang disebut sebagai bagian demokrasi akan kita amankan meski membinasakan kita. Kita lihat sekarang di Mesir, Ukraina, dan Thailand, kerajaan yang dipilih diganggu oleh minoritas yang dianggap sebagai rakyat," tuturnya.

"Ke depan kita harus mempertimbangkan, demokrasi lebih utama atau kebaikan rakyat lebih utama," tegas Mahathir.

Jiran Terdekat

Kedatangan Mahathir di Indonesia untuk memberikan kuliah umum terkait hubungan 2 negara, Indonesia-Malaysia. Menurutnya, 2 negara merupakan negara dekat yang memiliki banyak kesamaan.

Pimpinan Partai UMNO itu menerangkan, jika kedua negara bisa bekerjasama, maka tak hanya menguntungkan untuk 2 negara saja. Tapi juga bisa memberikan keuntungan bagi wilayah Asia Tenggara dan juga ASEAN.

Judul kuliah umum pun mirip dengan slogan partai tersebut: Dahulu, Kini, dan Selamanya, karena Mahathir menyadari dasar partainya juga memiliki kesamaan dengan cara menjaga hubungan 2 negara.

"UMNO menganggap Indonesia itu saudara," kata Mahathir.

"Ada masalah kecil, kita dapati efek ini cukup besar. Indonesia penduduk yang ramai, sumber daya alam yang banyak, kita perlu mencari jalan gimana kita dapat gunakan aset ini untuk bangun negara masing-masing," pungkas Mahathir. (Raden Trimutia Hatta)

Video Terkini