Sukses

`Insiden Jokowi`, Kemdikbud akan Pilih Tokoh yang Sudah Wafat

Munculnya nama Jokowi dalam naskah soal UN dijadikan sebagai pembelajaran Kemendikbud dan pihak terkait dalam membuat naskah soal UN.

Liputan6.com, Jakarta - Munculnya nama capres PDIP Joko Widodo alias Jokowi dalam soal Ujian Nasional (UN) SMA atau sederajat, memicu polemik baru dalam pelaksanaan UN 2014. Maka itu, ke depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menggunakan nama pahlawan nasional.

"Ke depan kita masukkan tokoh-tokoh yang sudah meninggal, misalnya Mohammad Hatta," kata Wakil Mendikbud Musliar Kasim saat memberikan keterangan persnya di Kemendikbud, Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Polemik ini, kata Musliar, dijadikan sebagai pembelajaran Kemendikbud dan pihak terkait dalam membuat naskah soal UN. "Ini betul-betul menjadi pelajaran bagi kita. Supaya tidak ada unsur yang dianggap mencurigakan," katanya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menepis adanya unsur politik dalam kisruh tersebut, Kemendikbud berencana akan lebih selektif dalam memilih tokoh yang akan dimasukkan dalam soal UN.

Nama Gubernur DKI Jakarta itu muncul di dalam naskah soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia. Naskah soal bahasa Indonesia itu harus dijawab 187 ribu siswa dari total 3,1 juta peserta UN se-Indonesia. "Tersebar di 18 provinsi di wilayah barat dengan jumlah siswa 187 ribu," kata Musliar.

Namun, Musliar menegaskan, siswa tingkat SMA atau sederajat peserta UN tidak seluruhnya mendapatkan soal tersebut. "Dari total 3,1 juta siswa peserta UN hanya sekitar 6,0% yang mendapat soal itu," jelas Musliar.

Menurut Musliar, Kemendikbud yang melibatkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyeleksi soal-soal tersebut, sebelum dimasukkan ke dalam paket naskah soal Bahasa Indonesia.

"Sudah diseleksi 128.100 item yang dibuat oleh tim pembuat soal. 20 Ribu di antaranya merupakan soal untuk bahasa Indonesia yang akan dimasukkan ke dalam 20 paket soal," tegas Musliar.

Terkait adanya dugaan politik, Musliar membantahnya. "Penyusunan soal UN dilakukan sejak Juli 2013. Jauh dari bursa capres yang dilakukan baru-baru ini. Kalau memang ada kesengajaan akan kita proses," tegas Musliar.

Soal tentang Jokowi itu muncul di SMA Muhammadiyah I Sukoharjo untuk siswa jurusan IPS. Berikut kutipan asli yang ada dalam salah satu soal UN yang dimaksud:

"Ir. H. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, merupakan alumnus UGM. Sejak 15 Oktober, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI. Tokoh yang jujur dan selalu bekerja keras ini dikenal dengan gaya blusukannya ke pelosok ibu kota. Berbagai penghargaan telah beliau raih, antara lain ia termasuk salah satu tokoh terbaik dalam pengabdiannya kepada rakyat. Sebagai tokoh seni dan budaya, beliau dinilai paling bersih dari korupsi. Namun demikian, usahanya di bidang Upah Minimun Provinsi (UMP) mengalami kendala oleh tindakan buruh yang memanggil kembali perwakilannya saat sidang berlangsung. Buah dari pertemuan tersebut dewan pengupahan menetapkan UMP sebesar Rp 2,2 juta".

Dua pertanyaan yang harus dijawab peserta UN, adalah, pada nomor 15, tertulis, "Keteladanan Jokowi pada kutipan wacana tersebut adalah?" dan "Masalah yang dihadapi tokoh Joko Widodo berdasarkan paragraph tersebut adalah?" (Elin Yunita Kristanti)