Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo protes namanya muncul dalam soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia untuk SMA. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh mengaku juga tak senang dengan adanya soal yang memuat nama capres PDIP itu.
"Saya juga protes sebenarnya, jangan kira saya senang. Sama sekali saya juga nggak suka juga ada soal begitu," kata M Nuh di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (15/4/2014).
M Nuh menegaskan, akan menyelidiki mengapa nama Jokowi muncul dalam naskah soal ujian tersebut apakah ada unsur kecerobohan atau kesengajaan. "Dipikir saya senang gitu, saya sedih juga," ucap Nuh.
Dia berharap agar hasil penyelidikan dan investigasi yang dilakukan pihaknya segera selesai. "Mudah-mudahan secepatnya, nanti diberitahu kalau sudah selesai," tandas Nuh.
Nama Jokowi muncul di dalam soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Naskah soal bahasa Indonesia itu harus dijawab oleh 187 ribu siswa dari total 3,1 juta peserta UN se-Indonesia.
"Tersebar di 18 provinsi di wilayah barat dengan jumlah siswa 187 ribu," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim di Kemendikbud, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan.
Musliar menegaskan, siswa tingkat SMA dan sederajatnya yang merupakan peserta UN tidak seluruhnya mendapatkan soal tersebut. "Dari total 3,1 juta siswa peserta UN hanya sekitar 6,0% yang mendapat soal itu," tambah Musliar.
Berikut kutipan asli yang ada dalam salah satu soal UN bahasa Indonesia di ‎SMA Muhammadiyah I Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Ir. H. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, merupakan alumnus UGM. Sejak 15 Oktober, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI. Tokoh yang jujur dan selalu bekerja keras ini dikenal dengan gaya blusukannya ke pelosok ibu kota. Berbagai penghargaan telah beliau raih, antara lain ia termasuk salah satu tokoh terbaik dalam pengabdiannya kepada rakyat. Sebagai tokoh seni dan budaya, beliau dinilai paling bersih dari korupsi. Namun demikian, usahanya di bidang Upah Minimun Provinsi (UMP) mengalami kendala oleh tindakan buruh yang memanggil kembali perwakilannya saat sidang berlangsung. Buah dari pertemuan tersebut dewan pengupahan menetapkan UMP sebesar Rp 2,2 juta".
Dua pertanyaan yang harus dijawab peserta UN, adalah, pada nomor 15, tertulis, "Keteladanan Jokowi pada kutipan wacana tersebut adalah?" dan "Masalah yang dihadapi tokoh Joko Widodo berdasarkan paragraph tersebut adalah?"
(Raden Trimutia Hatta)
Advertisement