Sukses

Pencabul dan Bocah TK Dipertemukan

Penyelidikan kasus tindakan asusila terhadap seorang murid TK Jakarta Internasional School (JIS) di Jakarta terus dilakukan polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Penyelidikan kasus asusila terhadap seorang murid TK Jakarta Internasional School (JIS) di Jakarta terus dilakukan polisi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (16/4/2014), korban dan pelaku sodomi telah dipertemukan untuk dikonfrontir pada Selasa 15 April malam. Hasilnya, polisi menduga 2 pekerja kebersihan lainnya juga terlibat dalam peristiwa itu.

Gerbang sekolah internasional JIS di Jakarta Selatan pun ditutup rapat-rapat untuk para pencari berita, begitu kabar seorang murid TK di sekolah ini mengalami tindakan asusila beredar. Pihak sekolah pun menutup diri.

Melalui surat kepada komunitas sekolah, Kepala Sekolah Jakarta International School Tim Carr mengakui adanya peristiwa pelecehan seksual terhadap salah seorang muridnya. Setelah kejadian itu, pihak sekolah berjanji meningkatkan standar keamanan untuk mencegah terulangnya peristiwa ini.

Selain itu, pada orangtua korban, sekolah juga turut membantu penyelidikan dengan memperlihatkan foto sejumlah petugas kebersihan yang mungkin menjadi pelaku tindakan asusila itu.

Pelecehan seksual yang menimpa korban diketahui ibunya akhir Maret lalu. Saat itu sang anak yang masih berusia 5 tahun menunjukkan sejumlah sikap yang ganjil. Dia sering bercerita tentang burung yang diwarnai merah.

Awalnya pemeriksaan di rumah sakit menunjukkan korban terluka di bagian anus oleh benda tumpul, namun setelah dibujuk selama beberapa hari, korban baru mengakui kalau ia telah mendapatkan perlakuaan tak senonoh.

Berbekal hasil pemeriksaan dokter, orangtua korban kemudian melaporkan kejadian itu pada polisi. Hingga kini, pihak kepolisian sudah menahan 2 orang pekerja kebersihan di Jakarta Internasional School. Dan menduga masih ada 2 orang lagi yang terlibat kasus ini.

Sementara itu, sejumlah perubahan terjadi di sekolah Internasional Jakarta Internasional School. Pihak sekolah menyebut ada perubahan drastis dalam manajemen sekolah. Namun tak dipublikasikan sejauh apa perubahan tersebut. (Tanti Yulianingsihi)