Sukses

Banyak Warganya Tak Mampu Berobat, Rano: BPJS Harus Sosialisasi

Rano menduga, warganya itu tak bisa segera berobat ke rumah sakit karena terhalang biaya untuk ongkos bolak-balik rumah sakit.

Liputan6.com, Banten - Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengakui, banyak warganya yang sakit tak bisa berobat gara-gara tak punya dana. Sekalipun Pemda Banten sudah memberikan jaminan kesehatan bagi warga tak mampu.

Pernyataan ini diungkapkan Rano saat menjenguk Junedi  (16), di Rumah Sakit Umum Banten, Jumat (18/4/2014). Remaja dari keluarga tak mampu itu menginap di rumah sakit karena menderita tetanus. Akibat penyakitnya itu, warga Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, Serang, itu sulit menggerakkan kaki dan tangannya.  

Rano menduga, warganya itu tak bisa segera berobat ke rumah sakit karena terhalang biaya untuk ongkos  bolak-balik rumah sakit.

"Banyaklah kasus di wilayah kita, cuma informasinya saja yang tidak sampai," kata pemeran Doel Anak Sekolah itu. Saat menjenguk Junedi, Rano mengatakan kondisi kesehatan remaja itu semakin buruk karena fentilasi rumah yang tidak baik. "Tetap bisa bergerak, tapi butuh pelatihan."

Atas kejadian ini, Rano menekankan, perlunya sosialisasi Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) di wilayahnya. "Itu tugas kabupaten-kota," lanjutnya.

Ditanya tentang kemungkinan kesulitan dalam mengurus BPJS, Rano menyanggahnya. Dia mengatakan, memang ada birokrasi untuk pendataan administrasi. "Administrasi itu untuk penagihan jaminan." Dengan BPJS ini, dia mengimbau warga Banten tidak takut berobat ke RSUB, sehingga kasus Junedi tidak terulang. (Raden Trimutia Hatta)