Liputan6.com, Jakarta - Pihak Jakarta International School dituding telah menghilangkan barang bukti terkait kasus ‎pelecehan seksual oleh sejumlah pegawai alih daya kebersihan di sekolah itu pada Maret lalu.
O.C. Kaligis selaku pengacara keluarga korban menjelaskan, upaya penghilangan barang bukti tersebut terlihat dari telah diubahnya tempat kejadian perkara (TKP) dan pemecatan seluruh petugas alih daya kebersihan di sana. Upaya tersebut, menurut pengacara kondang itu, adalah langkah kriminal yang dilakukan JIS untuk menghambat proses penyelidikan.
"Sesuai hukum itu tidak boleh. Itu bagian dari upaya penghilangan barang bukti. Ini bisa digunakan di pengadilan. Ini tidak bisa. Ini upaya menghilangkan saksi. Setelah mereka diberhentikan mereka bisa menghilang," ujar Kaligis di Griya Dewantara, di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu, (19/4/2014).
Menurut Kaligis, upaya menghilangkan saksi-saksi juga pernah diperbuat pihak JIS saat tengah dilakukan pemeriksaan. "Waktu itu semua saksi hampir mau dipulangkan semua. Saya bilang tidak bisa. Akhirnya satu ditahan dan setelah penyidikan statusnya menjadi naik," kata dia.
Tak hanya itu, sikap pihak JIS yang selalu tertutup dan tak ingin ditemui dan dimintai keterangan oleh media, disebut Kaligis sebagai bentuk ketakutan JIS dalam menghadapi kasus tersebut.
"JIS itu terbukti takut, lihat saja tak berani bicara media. Itu sudah indikasikan, apalagi lambatnya polisi memasang police line, JIS bisa saja langsung mengubah TKP dan menghilangkan barang bukti," ujar Kaligis.
Atas sikap JIS yang dianggapnya tidak kooperatif itu, Kaligis meminta agar pihak kepolisian bertindak lebih tegas meminta JIS untuk terbuka agar kasus tersebut dapat dituntaskan. "Ini Indonesia. bukan Amerika. Mereka harus ikut aturan di sini, jangan kita mau dibuat tarik ulur oleh mereka, ini tidak benar namanya," tukas O.C. Kaligis.
Belum ada keterangan dari pihak JIS mengenai tudingan upaya penghilangan barang bukti yang dilayangkan OC Kaligis.
Sebelumnya, pihak JIS mengaku siap bekerjasama dengan pemerintah untuk menyelesaikan kasus yang tengah menjadi sorotan itu.
"Kami hadir di sini untuk menyampaikan kepada Kementerian Pendidikan mengenai insiden yang memprihatinkan yang terjadi di sekolah kami," kata kepala sekolah Tim Carr di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu lalu. "Kami akan terus bekerja sama secara erat dengan Kementerian Pendidikan, pihak kepolisian, dan institusi pemerintah lainnya." (Elin Yunita Kristanti)
Advertisement